Goresan Seniman Kudus Meriahkan Pameran Abirama Purbakala Patiayam 25–27 Juli 2025

oleh -47 Dilihat
Eswadi dan Affandi, seniman Komunitas PAKU, berpose bersama karya mereka yang tampilkan pesona alam dan sejarah Kudus.

Kudus, isknews.com – Goresan-goresan kuas karya seniman lokal turut memperkaya atmosfer Pameran Temporer Cagar Budaya bertajuk “Abirama Purbakala Patiayam” yang digelar di Komplek Museum Situs Purbakala Patiayam, Jumat hingga Minggu (25–27 Juli 2025). Komunitas Perupa Kudus (Paku) menjadi salah satu peserta yang menyumbang warna seni rupa dalam pameran yang sarat nilai sejarah dan budaya ini.

Tiga seniman dari Komunitas Paku yang ambil bagian adalah Affandi, Widaya, dan Eswadi. Mereka menghadirkan beragam karya lukisan bertema lokal dan budaya yang terinspirasi dari keseharian masyarakat Kudus serta kekayaan situs purbakala.

“Saya menampilkan empat lukisan, semuanya bertema alam dan kehidupan sekitar Kudus. Ada Gunung Muria, Sungai Tambak Suru, aktivitas memancing di Singocandi, dan nenek-nenek yang sedang nginang,” ujar Affandi saat ditemui di lokasi pameran.

Sementara itu, seniman Eswadi menampilkan karya-karya ekspresionis yang menggambarkan beragam subjek, dari gajah, suasana sore di Menara Kudus saat peziarah berdatangan, hingga proses pembuatan joglo tumpang songo di Kaliwungu oleh tokoh Mbah Rogomoyo. Ia juga menyelipkan lukisan bertema manusia purba sebagai bagian dari kesinambungan sejarah dan budaya.

Pameran ini sendiri diikuti oleh tujuh museum dari berbagai daerah, seperti Museum Kretek Kudus, Museum Jenang, Museum Ranggawarsita Semarang, Museum Song Terus Pacitan, Museum BPK RI Magelang, Museum Masjid Agung Demak, dan Museum Situs Purbakala Patiayam sebagai tuan rumah. Selain itu, komunitas budaya serta pelaku ekonomi kreatif lokal juga turut serta meramaikan acara.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris yang membuka pameran ini, menyambut baik keterlibatan seniman lokal dan menganggap pameran sebagai ajang edukasi dan promosi budaya. “Kami akan perintahkan Dinas Pendidikan agar sekolah-sekolah, baik di Jekulo maupun wilayah lain, ikut menyambangi pameran ini,” katanya dalam sambutannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah, menyampaikan bahwa pameran ini merupakan bukti bahwa museum bukan sekadar tempat penyimpanan benda bersejarah, melainkan ruang publik yang terbuka bagi pegiat seni, budaya, dan ekonomi kreatif.

“Harapan kami tahun depan pameran seperti ini bisa terselenggara lagi dengan skala yang lebih besar,” ujarnya.

Mengusung tema “Abirama”, yang berasal dari bahasa Sanskerta dan berarti “kesinambungan”, pameran ini bertujuan menyadarkan masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya sebagai fondasi pembangunan masa depan.

Jangan lewatkan kesempatan langka ini! Datang dan nikmati perpaduan sejarah, seni, dan kreativitas lokal di Pameran Abirama Purbakala Patiayam, hanya sampai Minggu, 27 Juli 2025. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :