Stok Terbatas, Toko Swalayan di Kudus Kini Batasi Maksimal Pembelian Gula

oleh -15,402 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Stok gula pasir di Kabupaten Kudus kini memang cukup langka sehingga harga jual di tingkat pengecer kini melonjak lebih tinggi dari harga jual eceran (HET) yang ditetapkan sebesar Rp12.500/kg.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti, menyampaikan kenaikan harga gula saat ini di tingkat distributor, harga gula bisa mencapai Rp 15.400 per kilogram sehingga di tingkat eceran harganya sudah melambung tinggi.

Seorang pramuniaga Indomaret menunjukkan kertas pengumuman batas pembelian sejumlah bahan pokok yang ditempel di pintu toko (Foto: YM)

“Selama saya jadi kepala dinas, ini kenaikan harga gula yang paling tinggi karena bisa sampai Rp 19 ribu per kilogram,” jelas dia.

Terpisah, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Imam Prayitno mengatakan, sejumlah minimarket maupun supermarket masih menjual dengan HET yang dianjurkan, yakni Rp 12.500 per kilogram.

Namun setiap pedagang lainnya ada yang sudah menaikkan harganya mencapai sekitar Rp 16.200 per kiloram.

“Beberapa supermarket masih ada yang menjualnya sesuai HET,” ucapnya.

Pihaknya pun telah melakukan pemantauan di sejumlah pasar dan supermarket. Sebagian juga masih menyediakan gula walaupun dengan harga yang tinggi.

Sejumlah swalayan juga menerapkan penjualan dengan mengeluarkannya ke etalase setiap dua jam sekali.

“Stok gula di tingkat pedagang besar diperkirakan mencapai 60-an ton lebih, belum termasuk stok gula di masing-masing toko yang ada di Kudus,” lanjutnya.

Jumlah pembelian untuk setiap konsumen pun dibatasi 2 kilogram saja. Termasuk beberapa komoditas lainnya sesuai surat edaran dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng.

Sejumlah pasar swalayan modern kini telah mengeluarkan pengumuman pembelian maksimal atas beberapa komoditas tersebut. Beras maksimal 10 kg, gula maksimal 2 kg, minyak goreng maksimal 4 liter, dan mi instan maksimal 2 kardus.

Imam Sofian, pramuniaga Indomaret di Desa Mlati Kidul menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan pembatasan penjualan.

Namun diakuinya stok‎ gula di gudangnya tersebut sudah habis sehingga dia tidak menjual gula pasir.

“Kalau ada barangnya kami juga batasi pembelian maksimal dua kilogram. Tapi ini stoknya sudah habis,” jelas dia.

Kini di gerai Indomaret tempatnya bekerja telah terpampang pengumuman pembatasan sejumlah barang kebutuhan pokok tersebut.

Corporate Communication Alfamart wilayah Rembang‎, Muhammad Sofii menjelaskan, di tengah keterbatasan stok gula itu tidak membuatnya menaikkan harga gula.

“Memang di pasaran harganya ada yang sampai Rp 19.000, tetapi kami Alfamart tetap menjualnya sesuai HET Rp 12.500 per kilogram,” ujar dia.

‎Dia menjelaskan, kenaikan harga di pasaran tersebut wajar pada saat stok pasokan gula terbatas.

‎”Biasa itu, ketika pasokannya terbatas. Harganya mengalami kenaikan,” jelas dia.

Sama dengan Indomaret, untuk mengantisipasi itu, pihaknya mulai memberlakukan pembelian untuk gula pasir maksimal satu kilogram di area Kudus.

Sedangkan di daerah lainnya, juga melakukan pembatasan pembelian maksimal dua kilogram. Hal itu karena stok di wilayah pantura timur itu yang paling terbatas. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.