Hasil Uji Lab BLK Jateng, Jajan Sekolah Terbukti Tidak Beracun, Siswa Duduga Terpapar Pencemaran

oleh -1,338 kali dibaca
Aniq Fuad, Kasi Surveilens dan Imunisasi DKK Kudus, (Foto: YM)


Kudus, isknews.com – Peristiwa keracunannya 15 anak siswa SD Bulungkulon 6 Jekulo Kudus yang awalnya diduga akibat menkonsumsi jajanan yang di jual di sekitar sekolah ternyata tidak terbukti. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, menduga kuat kasus mual muntah yang menimpa 15 siswa SD 6 Bulungkulon pada Jumat (02/08/2019) pekan lalu bukan keracunan, melainkan, dampak dari pencemaran lingkungan.

15 siswa SD 6 Bulungkulon yang keracunan pada Jumat (02/08/2019) pekan lalu (foto: YM)

Hal ini disampaikan oleh Kepala DKK, Joko Dwi Putranto melalui
Kasi Surveilens dan Imunisasi DKK Kudus, Aniq Fuad saat ditemui media ini di kantornya, Selasa (13/08/2019).

Dirinya mengungkapkan hasil uji lab bakteriologis dan kimiawi terhadap sejumlah sampel makanan yang dicurigai sebagai sumber penyebab mual muntah pada siswa SD 6 Bulungkulon menyatakan negatif.

“Sampel yang kami ambil adalah mie, jeli, pisang krispy, bumbu balado dan popcorn. Hasilnya negatif semua,” terangnya.

foto hasiil hasil uji lab bakteriologis dan kimiawi terhadap sejumlah sampel makanan yang dicurigai sebagai sumber penyebab mual muntah pada siswa SD 6 Bulungkulon (Foto: YM)

Fuad menegaskan bahwa proses terjadinya keracunan makanan membutuhkan waktu paling sedikit dua jam. Terhitung dari waktu menelan makanan hingga timbul reaksi.

“Kalau kejadian kemarin itu waktunya sangat singkat. Pukul 06.30 WIB siswa mengkonsumsi jajanan sekolah dan pada pukul 07.00 WIB belasan siswa itu mengalami mual muntah,” paparnya.

Tenggang waktu yang singkat ini, dinilai Fuad tidak memungkinkan terjadinya suatu keracunan jajan sekolah. Selain itu, pihaknya juga menyoroti kondisi korban yang kurang mencerminkan kondisi korban keracunan.

“Biasanya korban keracunan akan lemas hingga berjam-jam. Tetapi kemarin, usai diberi obat mereka nampak bugar dan bisa kembali beraktivitas,” ungkapnya.

Saat melakukan pengecekan tempat kejadian, Fuad mengatakan pihaknya menemukan sebuah bangkai ayam dengan bau sangat menyengat yang terletak di bawah jendela salah satu kelas di SD tersebut.

“Saya memang sudah menduga bahwa siswa-siswa ini bukan keracunan akibat jajanan yang di jual di sekitar sekolah, namun akibat mual terpapar bau busuk bangkai ayam yang mati di lingkungan sekolah itu, apalagi saat melihat temannya muntah secara psikologis mengakibatkan siswa yang lain ikutan mual dan muntah,” jelas dia.

Penemuan inilah, yang kemudian diduga kuat pihaknya sebagai sumber mual muntah yang dialami oleh siswa SD 6 Bulungkulon. Bukan dari jajan sekolah yang dikonsumsi oleh siswa. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.