HGN 2024, Pj Bupati Kudus dan Wamendikdasmen Dukung Pendidikan Berkualitas untuk Wilayah Tertinggal

oleh -467 kali dibaca
Foto: Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie. (Dok. Pemkab Kudus)

Kudus, isknews.com – Dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 sekaligus HUT ke-79 PGRI, Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, bersama Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendikdasmen) RI, Fajar Riza Ul Haq, melakukan kunjungan ke SMP Negeri 3 Satu Atap Rahtawu, Kecamatan Gebog, pada Jumat (29/11).

Kunjungan ini menjadi momen penting untuk menyoroti kondisi pendidikan di wilayah terpencil. SMP Negeri 3 Satu Atap Rahtawu, yang berdiri sejak 2009, menjadi contoh nyata upaya menjawab tantangan geografis yang menyulitkan siswa mengakses pendidikan. Sekolah ini merupakan penggabungan dari SMP 1 Gebog dan SMP 2 Gebog untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Desa Rahtawu.

Pj Bupati Hasan Chabibie menyampaikan pentingnya pemerataan infrastruktur pendidikan. “Keberadaan SMP Satu Atap Rahtawu adalah wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah terpencil. Kami berharap sekolah ini dapat terus memberikan pendidikan berkualitas, sehingga menghasilkan generasi yang cerdas dan kompeten menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Hasan juga mengapresiasi perjuangan guru-guru di SMP Negeri 3 Satu Atap Rahtawu, yang terus berdedikasi meskipun harus menghadapi kendala geografis dan keterbatasan fasilitas. “Sebelum adanya sekolah ini, masyarakat hanya mengandalkan Madrasah Diniyah sebagai tempat belajar. Dengan hadirnya sekolah ini, akses pendidikan menjadi lebih dekat dan lebih terjangkau,” tambahnya.

Sementara itu, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq menekankan pentingnya kolaborasi semua elemen masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama di wilayah tertinggal. “Disparitas mutu pendidikan masih menjadi tantangan besar, baik antara sekolah di perkotaan dan pedesaan, negeri dan swasta, maupun Jawa dan luar Jawa. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa pendidikan berkualitas di daerah terpencil merupakan kunci untuk mengurangi kesenjangan dan meningkatkan daya saing bangsa. “SMP Satu Atap Rahtawu adalah contoh langkah awal yang baik. Namun, kita perlu terus mendukung peningkatan kualitas melalui pengadaan fasilitas, pelatihan guru, dan inovasi pembelajaran,” tegas Fajar.

Kunjungan ini diakhiri dengan dialog bersama guru dan siswa, yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengambilan kebijakan pendidikan di masa depan. Kehadiran Pj Bupati Kudus dan Wamendikdasmen RI menjadi semangat baru bagi sekolah dan masyarakat Desa Rahtawu untuk terus memperjuangkan pendidikan berkualitas, meskipun berada di daerah terpencil. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :