Kudus, isknews.com – Menanggapi runtuhnya plafon ruang kelas dua SDN 3 Glagahwaru, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus pada Rabu (4/1) saat masih jam sekolah. Beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban, akibat para siswa saat kejadian pada sekitar pukul 09.00 sedang beristirat diluar kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada melalui Kabid Dikdas Anggun Nugroho mengatakan, cuaca hujan dengan intensitas tinggi dan terus menerus serta angin yang cukup kencang belakangan ini membuat banjir di berbagai tempat di daerah, tak hanya itu, tercatat efek dari hujan angin juga berdampak pada sekolah yakni mengalami kerusakan berupa plafon runtuh.
Bahkan menurut Anggun kejadian rusaknya sejumlah plafon sekolah tak hanya di SDN3 Glagahwru saja namun pihaknya mencatat total ada tiga Sekolah Dasar yang mengalami plafon runtuh, diantaranya SD 2 Ploso Kecamatan Kota dan SD 3 Megawon Kecamatan Jati juga mengalami kejadian serupa.
Bahkan menurut Anggun kejadian rusaknya sejumlah plafon sekolah tak hanya di SDN3 Glagahwru saja namun pihaknya mencatat total ada tiga Sekolah Dasar yang mengalami plafon runtuh, diantaranya SD 2 Ploso Kecamatan Kota dan SD 3 Megawon Kecamatan Jati juga mengalami kejadian serupa.
“Plafon runtuh di SD 3 Glagahwaru adalah yang paling parah. Beruntung, saat kejadian itu terjadi, kondisi kelas dalam jam istirahat, menyisakan dua murid dan satu guru didalamnya dan syukurnya tidak tertimpa, dan disusul dengan atap plafon ruang guru juga runtuh sebagian,” ujarnya, Jumat (6/1) pagi.
Setelah kejadian tersebut, Anggun meminta pihak sekolah untuk membongkar dan mengurus dengan serius plafon yang terdampak kerusakannya.
Anggun menambahkan, sekolah yang mengalami plafon ambrol kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap diberjalan seperti biasa. Tetap tatap muka.
“Karena kondisinya darurat. Kami meminta tiga sekolah yang mengalami plafon runtuh ini untuk langsung ditangani sementara. Agar para murid masih dapat belajar dengan baik,” ungkapnya.
Bersamaan dengan itu, Moh Zubaidi Seketaris Dinas (Sekdin) Kabupaten Kudus mengatakan untuk anggaran yang digunakan adalah APBD perubahan tahun 2023 kepada tiga SD ini.
“Melihat kerusakan yang terjadi, estimasi perkiraan anggaran untuk setiap SD ini akan dianggarkan sekitar Rp 200 juta,” paparnya
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kejadian ini memang perlu dievaluasi lebih lanjut, Beruntungnya murid dan guru yang sedang beraktivitas mereka selamat dan tapa mengalami luka.
“Kondisi ke tiga sekolah ini memang butuh perbaikan, baik gedungnya maupun lingkungan sekolah. Apalagi kondisinya telah tertinggal dibandingkan sekolah lain. Kita juga meninta sekolah untuk membuat laporan kejadian,” tandasnya. (YM/YM)