IAIN Kudus Resmi Bertransformasi Jadi Universitas Islam Negeri

oleh -371 kali dibaca
Gedung IAIN Kudus yang telah bertransformasi menjadi UIN. Foto: (ISKNEWS.COM/istimewa)

Kudus, isknews.com – Penantian panjang selama tujuh tahun akhirnya terbayar. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kudus resmi bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus. Serah terima Peraturan Presiden (Perpres) terkait perubahan status tersebut berlangsung Senin (26/5/2025) di Kementerian Sekretariat Negara atau Istana Negara.

Rektor IAIN Sunan Kudus, Prof. Dr. Abdurrohman Kasdi, menyampaikan kabar gembira ini saat dikonfirmasi pada Minggu (25/5/2025). Ia mengungkapkan bahwa hari ini menjadi hari terakhir penggunaan nama IAIN, dan mulai besok institusi pendidikan ini akan secara resmi menyandang nama UIN Sunan Kudus.

“Benar, saya telah menerima undangan penyerahan Perpres besok pukul 13.00 WIB di Kemensekneg atau Istana Negara. Hari ini adalah hari terakhir nama IAIN Kudus. Besok sudah resmi menjadi UIN Sunan Kudus,” ujarnya.

Prof. Abdurrohman menjelaskan, pihak kampus telah menyiapkan segala perangkat pendukung dalam menyambut perubahan status ini. Termasuk di antaranya infrastruktur fisik dan dokumen administratif yang dibutuhkan untuk pengajuan sebagai Badan Layanan Umum (BLU).

“Infrastruktur sudah disiapkan semua. Untuk BLU memang harus melalui proses pengajuan, tapi IAIN Kudus sangat memenuhi syarat itu,” terangnya.

Sebagai langkah awal setelah berstatus UIN, kampus akan membuka sejumlah program studi dan fakultas baru. Pada tahun pertama, direncanakan pembukaan Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) serta Fakultas Psikologi. Penambahan ini merupakan bagian dari pengembangan institusi agar mampu menjangkau kebutuhan zaman tanpa meninggalkan ciri khas keislamannya.

“Paling dekat akan membuka Saintek, karena prodinya dan desain-desainnya sudah ada. Setelah itu, di tahun kedua dan ketiga masing-masing akan membuka satu fakultas baru,” jelasnya.

Prof. Abdurrohman menegaskan, meski membuka fakultas umum, integrasi nilai-nilai keagamaan tetap menjadi kekuatan utama dalam proses pembelajaran di UIN Sunan Kudus.

“Kalau nama prodi boleh lah, umum. Tapi tetap pembelajarannya integratif. Porsi agamanya tetap ada di prodi umum,” tegasnya.

Sebagai bagian dari strategi menghadapi tantangan baru, kampus juga menyiapkan afirmasi bagi program studi keagamaan agar tetap berkembang. Mulai dari pemberian beasiswa hingga peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa.

“Justru kita siapkan semuanya. Itu hanya tantangan saja, dan kita besar karena ada tantangan,” pungkasnya.

Dengan perubahan status ini, UIN Sunan Kudus diharapkan menjadi pusat pendidikan Islam yang mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi rujukan nasional di bidang integrasi keilmuan dan keislaman. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :