Ibu-Ibu ‘Humanis’ Nekat Gelar Aksi Berbagi Nasi ke Warga, Meski Dilarang Lurah Mlati Kidul

oleh -1,451 kali dibaca
Sejumlah ibu-ibu 'Humanis' Kelurahan Mlati Kidul saat bagi-bagikan nasi kotak kepada para pejalan dan pengendara yang melintas di jalan Pattimura Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Tak habis pikir atas pelarangan aksi sosial ibu-ibu di Kelurahan Mlati Kidul, Kecamatan Kota, Kudus, yang menggelar kegiatan rutin berbagi nasi kotak kepada warga dan pejalan serta pengendara yang lewat oleh Lurah setempat.

Sekelompok ibu-ibu yang menamakan dirinya aktivis Humanis (Hari Jumat Makan Gratis) tak gentar untuk tetap menjalankan aksinya. Meski tak lagi beraktifitas disekitar Balai Kelurahan akibat pelarangan tersebut namun para ibu yang berasal dari Kelurahan Mlati Kidul, Kecamatan Kota itu tetap melakukan aksi berbagi nasi di pinggir Jalan Pattimura seratus meter dari Balai Kelurahan kepada warga yang melintas, Jumat (04/08/2023) pagi.

Diketahui, kegiatan Humanis yang sudah berlangsung sejak 2021 lalu sebelumnya selalu diadakan di seberang Kantor Kelurahan Mlati Kidul. Namun, aktivitas Humanis pada Jumat (4/8) ini sementara tak diperbolehkan oleh pihak Lurah Mlati Kidul diadakan di tempat itu lagi.

Kepada sejumlah media, Koordinator Humanis Mlati Kidul, Sumiyati, mengatakan, saat akan menjalankan aksinya hari ini, pihaknya sebelumnya mendapat pesan WhatsApp dari Lurah setempat untuk tidak menggelar aksi di depan kantor kelurahan. Namun, dirinya mengaku tak tahu pasti alasan penolakan tersebut.

“Padahal kalau kami lakukan aksi di situ (red: depan Kantor Kelurahan) itu aksesnya lebih mudah. Karena ibu-ibu tim Humanis ini rumahnya berada di sekitar situ,” ujarnya.

Meski mendapat penolakan terkait tempat, pihaknya tetap melanjutkan aksi berbagi nasi tersebut. Namun, untuk lokasinya sementara diadakan sedikit lebih jauh dari Kantor Kelurahan Mlati Kidul tapi tetap di Jalan Pattimura.

“Kemarin tidak boleh di Kelurahan, jadinya pindah. Belum tahu tidak boleh kenapa. Untuk hari ini, kami menyediakan sebanyak 75 nasi kotak,” sebutnya.

Lebih lanjut, Sumiyati memaparkan bahwa aksi pembagian nasi kotak ini dilakukan setiap hari jumat pertama dan kedua tiap bulan. Namun, akhir-akhir ini hanya dilaksanakan sekali tiap bulan.

“Ini kita ada 7 orang yang tergabung dalam tim, sumber dana dari donatur masyarakat. Dulu kita lakukan dua kali dalam sebulan, ini sekali, karena donatur mulai berkurang,” tambahnya.

Sumiati melanjutkan, pembentukan Humanis mulanya ditujukan untuk meringankan masyarakat saat pandemi Covid-19 melanda Kudus. Selain membaginya di bahu jalan, pihaknya juga blusukan ke rumah-rumah warga.

“Dulu yang pertama itu dilaunching oleh Bu Mawar (Ketua TP PKK Kudus), harapannya kegiatan ini bisa membantu masyarakat,” tukasnya.

Sementara itu, Lurah Mlati Kidul, Mujiono menuturkan bahwa pihaknya tidak melarang sepenuhnya kegiatan Humanis. Ia meminta, sementara kegiatan Humanis jangan diadakan di area Kantor Kelurahan.

Namun, dirinya tidak menjelaskan secara pasti alasan penolakan sementara kegiatan tersebut diadakan di area Kantor Kelurahan. Pihaknya hanya menyebutkan bahwa ada kepentingan politik di wilayah setempat.

“Kalau mau di lain tempat silahkan. Kita tidak memperbolehkan sementara, sampai waktunya reda,” ungkapnya.

Menurutnya, ada rumor tak benar yang beredar tentang kelurahan setempat. Pihaknya juga menyebut, dilarangnya sementar Humanis berkegiatan di area Kantor Kelurahan sebab ada kepentingan politik yang merajalela di wilayah setempat.

“Buktinya waktu mereka saya suruh mengikuti acara Senam Sicita dan menyambut kehadiran Puan (keduanya aktifitas dan tokoh nasional salah satu Partai Politik) di Kudus mereka ‘mbodoli” (mundur) gak pada mau ikut, hanya beberapa orang saja yang nurut,” kata Mujiono. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.