Kudus,isknews.com – Bupati dan Wakil Bupati Kudus Terpilih, Samani Intakoris dan Bellinda Putri Birton, melakukan kunjungan ke Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Loekmono Hadi pada Kamis (16/1). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi pelayanan kesehatan, terutama terkait lonjakan jumlah pasien yang mengakibatkan IGD penuh sesak.
Dalam tinjauannya, Samani mengungkapkan bahwa ruang IGD saat ini menghadapi tantangan besar karena keterbatasan kapasitas. Beberapa pasien bahkan harus menunggu di luar, baik di teras maupun di dalam kendaraan, untuk mendapatkan penanganan medis.
“Walaupun situasi di IGD cukup padat, kami memastikan bahwa tidak ada pasien yang akan ditolak. Semua tetap dilayani sebaik mungkin,” ujar Samani.
Di sisi lain, Wakil Bupati Kudus Terpilih, Bellinda Putri Birton, menyatakan perlunya langkah strategis untuk pemerataan layanan kesehatan. Salah satu usulan yang ia sampaikan adalah pembangunan rumah sakit tipe C di kawasan selatan Kabupaten Kudus, seperti Kecamatan Gebog, Dawe, dan Bae.
“Daerah-daerah tersebut masih belum memiliki rumah sakit, sehingga penting bagi kami untuk mendorong pembangunan fasilitas kesehatan di sana. Dengan begitu, layanan kesehatan dapat lebih merata dan tidak terpusat di RSUD Kudus saja,” ungkap Bellinda.
Selain itu, ia juga menyarankan agar kapasitas ruang IGD di RSUD Kudus ditambah agar dapat menampung lebih banyak pasien. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi penumpukan pasien yang selama ini sering terjadi.
Humas RSUD dr. Loekmono Hadi, dr. Taura, menyampaikan bahwa lonjakan pasien di IGD sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir, terutama dipicu oleh peningkatan kasus penyakit akibat perubahan cuaca.
“Dalam kondisi normal, IGD hanya mampu menampung 20-25 pasien. Namun, jumlah pasien sering kali mencapai 40 orang, sehingga terjadi kelebihan kapasitas. Oleh karena itu, pada tahun 2025, kami merencanakan perluasan IGD dengan target kapasitas mencapai 40 tempat tidur,” jelas Taura.
Ia menegaskan bahwa meskipun keterbatasan fasilitas menjadi kendala, pihak RSUD terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kami tidak pernah menolak pasien. Pelayanan tetap kami upayakan semaksimal mungkin, meskipun kondisi sering kali penuh,” katanya.
Pemkab Kudus berharap rencana pengembangan ini dapat segera direalisasikan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mengatasi permasalahan kapasitas yang ada. Pemerataan fasilitas kesehatan di wilayah selatan Kudus juga menjadi prioritas agar masyarakat di seluruh penjuru kabupaten dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah. (AS/YM)