Imbas Pandemi, Warga Kudus Buka Warmindo yang Lagi Hits di Kalangan Anak Muda

oleh -10,485 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Pandemi memberikan dampak yang sangat signifikan di semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pada perekenomian, dibatasinya pergerakan sosial juga berimbas pada berbagai aktivitas ataupun kegiatan menjadi daring (dalam jaringan).

Hal itu pun juga dirasakan oleh salah satu anggota bayangkari Polres Kudus, Ema Rizkiani Amalia (35 tahun). Dirasa banyak kegiatan yang dilakukan melalui zoom, dia berinisiatif untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan membuka usaha kuliner.

Bersama teman satu bayangkarinya, Febriana Rahmawati (35 tahun), Kiki mencoba peruntungan dengan membuka warmindo (warung makan indomie) yang sempat viral di tik tok.

“Kita terinspirasi dari tik tok, ada warmindo, dan di Kudus juga masih jarang kan, jadi kita coba saja, ternyata antusiasnya tinggi,” ujarnya.

Konsep yang diusung Kiki dan Nina adalah self service atau ambil sendiri. Jadi, pelanggan akan disediakan mangkok. Kemudian, mereka mengambil sendiri varian mi indomie yang ditata rapi pada etalase. Beserta toping dan level kepedasannya.

Ada 13 varian mi indomie yang disediakan di Warmindo Kini, baik itu goreng ataupun kuah. Diantaranya, varian soto lamongan, kari, ayam bawang, baso sapi, original, seblak, aceh, spagetti, iga bakar, hypeabis, penyet, dan lainnya.

“Jadi, nanti pelanggan datang, ambil varian sesuai seleranya, ambil topil dan level, kemudian membayar,” terangnya.

Untuk harganya sendiri, lanjut Kiki, mi indomie original dipatok seharga 6 ribu. Sementara masing-masing varian toping, harganya 3 ribu.

“Untuk sawi dan pangsit itu gratis,” ujarnya.

Masih kata Kiki, pada awal pembukaan warung pada 8 september 2021 silam, antusias pelanggan sangat tinggi. Bahkan, dua hari awal pembukaan bisa menjual hingga 100 lebih bungkus mi.

Sementara untuk rata-rat omzet per hari bisa mencapai 700 ribu sampai 1,5 juta rupiah. Dengan modal awal yang dikeluarkan olehnya sejumlah 30 juta. Untuk penyewaan tempat, penataan ruang, dan penyedian bahan jual.

“Dua minggu ini sidah menghabiskan sekitar 15 kardus mie. Dan omzet kita dua minggu sekitar 6 jutaan itu bersih,” ungkapnya.

Kata Kiki, antusias pelanggan lebih banyak dari kalangan anak-anak muda. Terutama, anak-anak sekolah dan kuliahan. Apalagi, mereka yang aktif di media sosial tik tok. Tak jarang dari mereka yang datang untuk makan, juga untuk membuat konten medsosnya.

“Biasanya pagi ramai yang mau sarapan, kemudian siang sama sore itu yang habis les pada mampir kesini,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung Warmindo Kini, Ema Rosiane, mengaku puas datang untuk mencicipi menu dan menikmati suasana di warung tersebut. Hanya saja, tempat parkir di lokasi tersebut kurang memadai.

“Tempatnya strategis tapi untik parkirnya kurang,” katanya.

Meski begitu, dia merasa konsep yang ditonjolkan dari warung mi ini sangat unik dan beda dari yang lain. Apalagi, di Warmindo Kini juga menyediakan spot selfie. Sehingga sangat rekomendasi untuk tempat nongkrong bareng teman ataupun keluarga. (MY/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.