Kudus, isknews.com – Ratusan siswa SMK Negeri 1 Kudus, pagi tadi berkumpul di lapangan Desa Gribig Gebog Kudus, kehadiran mereka adalah untuk mengikuti pelatihan pemadaman kebakaran berbasis peralatan rumah tangga.
Kegiatan yang merupakan program bakti sosial Djarum Foundation untuk pelatihan profesi tersebut, dipimpin oleh Fire Chief Pemadam Kebakaran PT Djarum Kudus Hardi Cahyana, Pria yang dikenal sebagai pakar dan instruktur pemadam kebakaran di Kudus, ditemui media ini di sela-sela memberikan materi pelatihan kepada para siswa. Sabtu (21/10/17).
Dijelaskan oleh Hardi Cahyana, materi yang disampaikan kepada siswa SMKN 1 Kudus, yakni metode dasar pemadaman api, pengetahuan soal api, langkah yang dilakukan bila timbul kebakaran, serta langkah tindak “fire safety” sebelum kebakaran.
Menurut Hardi, api merupakan reaksi kimia dan api akan menyala jika hadir tiga unsur, yakni bahan atau material, udara dan panas, ” Maka bila salah satu unsur tersebut dihilangkan api bisa dipadamkan,” ujarnya.
Materi Basic Fire protection, adalah materi mengenai pengenalan alat seluruh fire protection Kita ajarkan dan kita kenalkan kepada mereka fungsi dari alat-alat tersebut mulai dengan Apar bahkan dengan pengenalan alat alat yang kemungkinan besar tersedia di rumah.
” Alat itu bisa berupa karung, sarung atau handuk dengan pelatihan pada obyek titik pemadaman api yang berketinggian kurang dari satu meter dan lebih dari satu meter, kegunaannya adalah untuk melatih kesigapan pemadaman baik secara vertikal maupun horisontal,” jelasnya.
Diterangkan oleh Hardi Cahyana, Motivasi Djaum Foundation menjadikan pelajar sebagai target pelatihan pemadaman kebakaran ini adalah kerena pelajar masih fresh, ” sehingga kalau kita berikan ilmunya pasti dia akan cepat menangkap materi yang kita berikan,” katanya.
Sementara itu Puji Astuti, guru yang mendampingi para siswa dalam pelatihan pemadaman kebakaran tadi pagi menyampaikan, ” Karena di SMK memang sudah ada kurikulum mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) makanya sekarang ini saatnya mereka mengaplikasikan dalam bentuk kegiatan praktik,” terangnya.
Ditambahkannya, “apalagi disekolah juga ada kurikulum baik itu di KTSP sampai di kurikulum 13 juga mencanagkan tetntang materi K3 dan para siswa ini memang didesain untuk siap pakai dalam dunia industri, makanya kepada mereka kami berikan materi praktek yang terkait dengan kurikulum tersebut.
” Intinya kami melakukan seperti ini bahwa safety itu penting, agar anak-anak tidak lagi panik dan harus mampu elakukan pemadaman sesuai prosedur,” kata Puji.
Para siswa SMK ini setelah lulus dipersiapkan langsung masuk pada dunia kerja, sehingga setidaknya bsa meminimalisir angka kecelakaan pada dunia kerja.
” Terutama tentang penerapan dan pengetahuan tentang bahaya kebakaran di dunia kerja agar siswa kami punya ketrampilan pada tingkat penanganan awal,” tuturnya.
Peserta pelatihan pemadaman kebakaran ini dalam setiap sesinya diikuti sebanyak 1 batch atau sebanyak 120 orang siswa peserta siswa dengan total siswa SMK N 1 yang akan dilatih sejumlah 581 siswa.
Diikuti oleh siswa SMK N 1 Kudus yang berasal dari kompetansi keahlian administrasi perkantoran, akuntansi, jasa boga dan tata busana, perbankan syari’ah , tata boga dan pemasaran, khusus untuk kelas XII. (YM)