Ini Dia, 10 Desa Wisata Di Kudus, Dengan Potensi Dan Daya Tariknya

oleh -2,273 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, melalui Program Pariwisata berbasis Desa Wisata, telah menetapkan 10 desa yang ditunjuk dalam pelaksanaan program desa wisata yang dirintis sejak 2015 lalu itu.
Menurut Kabid Promosi Wisata, Disbudpar, yang dihubungi isknews.com, Selasa (16/2), dalam pelaksanaannya, di masing-masing desa wisata itu telah ditunjuk pengelola, yang tergabung dalam Paguyuban Pengelola Desa Wisata Kabupaten Kudus (Dewiku). “Mereka bekerja mandiri dan swadaya, karena memang belum ada dukungan dari APBD.”
Adapun ke-10 desa wisata itu, adalah,
Desa Wisata Loram Kulon, desa wisata yang mempunyai daya tarik Masjid Wali dengan Gapura Padureksan, serta sebagai sentra industri kreatif.
Atraksi budaya yang dinikmati adalah Kirab Pengantin Mubeng, Tradisi Ampyang Maulud dan Sedekah Sego Kepel.
Desa Wisata Kauman, Menara Kudus sebagai ikon Kudus, terletak di Desa Kauman, sebagai desa wisata religi yang dikenal dengan Makam Sunan Kudus, memiliki berbagai atraksi seni dan budaya, diantaranya tradisi Buka Luwur dan Dhandangan. Kerajinan khas desa wisata ini adalah Kaligrafi.
Desa Wisata Kaliputu, desa ini adalah cikal bakal Jenang Kudus. Sampai saat ini Desa Wisata Kaliputu menjadi sentra usaha jenang Kudus, dengan masih mempertahankan pembuatan jenang secara manual.
Desa Wisata Jepang, kerajinan bambu adalah potensi Desa Wisata Jepang. Selain sebagai sentra kerajinan anyaman bambu, daya tarik wisata di desa ini adalah terdapat Masjid Wali Al-Makmur yang dibangun pada abad 15 M. Di masjid ini setiap tahun diadakan tradisi kirab Air Salamun, sebagai ritual Rebo Wekasan.
Desa Wisata Colo, adalah desa wisata yang terletak di pegunungan Muria. Di desa ini terdapat wisata religi, Masjid dan Makam Sunan Muria, wisata alam Air Terjun Monthel. Kuliner khas Desa Wisata Colo, adalah pecel pakis, hasil bumi unggulan, antara lain, kopi, jeruk Pamelo, pisang tanduk, parijoto, ganyong dan tales. Tradisi budaya tahunan, adalah Wiwit Kopi, mengawali panen kopi sebagai wujud rasa syukur.
Desa Wisata Kaliwungu, merupakan desa wisata yang berbasis kerajinan kayu berupa Gebyog. Di desa ini terdapat makam Mbah Rogomoyo, yang dikenal ahli membuat rumah adat Kudus. Pendopo Kabupaten Kudus yang sekarang masih berdiri kokoh, adalah hasil karyanya.
Desa Wisata Wonosoco, mempunyai beberapa daya tarik, antara lain sendang Dewot, Goa Pawon, Goa Keraton, Goa Lebon dan Goa Surodiro. Tradisi budaya yang berlangsung satu tahun sekali, adalah pertunjukkan Wayang Klitik dan Kirab Resik-resik Sendang.
Desa Wisata Terban, di desa ini terdapat Museum Situs Patiayam, yang merupakan wisata sejarah dan purbakala. Di Pegunungan Patiayam ini terdapat ribuan fosil dari berbagai jenis binatang dan manusia, umur fosil diprediksi 700.000 hingga 1 juta tahun yang lalu. Kesenian tradisional di desa wisata ini, adalah Barongan dan terbang klasik.
Desa Wisata Rahtawu, berada di Pegunungan Muria, dengan daya tarik yang dapat dinikmati, panorama alam pegunungan, tracking puncak Songolikur, mata air atau Sendang Bunton, Kesenian Tayub dan Kirab Budaya Tujuh Gunungan. Souvenir khas Rahtawu, adalah ukir kayu kaligrafi dan kerajinan bambu, dan Kopi Luwak.
Desa Wisata Masin, terletak di Desa Kandang Mas, memiliki daya tarik wisata religi dan wisata budaya, berupa Makam Keramat Raden Bagus Rinangku dan Dewi Nawangsih, atau lebih dikenal dengan Makam Keramat Masin. Letak makam ini berada di puncak bukit yang dikelilingi ratusan pohon jati yang berumur ratusan tahun, pada masa Walisongo, dan hingga sekarang tidak pernah ditebang se batang pun. (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :