Kudus, isknews.com – PT Pertamina wilayah Kudus mengaku bahwa bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah Pantura Pati Raya, yakni Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Jepara, tidak berpengaruh terhadap akses penyaluran gas elpiji di Kabupaten Kudus.
Sales Branch Manager PT Pertamina wilayah Kudus, Januar menegaskan bahwa keterlambatan pasokan gas elpiji di Kabupaten Kudus tidak dipengaruhi oleh bencana banjir. Melainkan kapal pemasok gas elpiji yang tidak bisa berlabuh di Kabupaten Rembang lantaran dampak cuaca.
Januar pun memastikan bahwa per hari ini, pasokan untuk gas elpiji di Kabupaten Kudus, lancar. Sebab, pemasok gas elpiji di SPBE dikirim dari Kabupaten Rembang. Sehingga, kondisi banjir yang terjadi tidak menghambat akses penyaluran gas elpiji.
“Kudus malah aman, karena kita dari Rembang jadi suplai dari Rembang kesini aman. Jadi tidak terganggu,” ujarnya.
Pihaknya juga menuturkan, terkait beragam harga yang beredar di masyarakat, Januar memastikan bahwa harga gas melon di pangkalan dipatok seharag Rp 15.500. Sehingga, pihaknya mengimbau agar masyarakat membeli gas melon di pangkalan resmi dari Pertamina.
“Harga di pangkalan Rp 15.500, yang di pengecer bukan wilayah Pertamina, yang kami pastikan di pangkalan segitu,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M Hasan Chabibie menyampaikan bahwa kebutuhan gas melon di Kabupaten Kudus itu sebanyak 34 ribu tabung gas setiap harinya. Setelah berkoordinasi dengan PT Pertamina, pihaknya memastikan bahwa kebutuhan tersebut sudah aman tercukupi.
“Suply untuk 34 ribu tabng untuk kudus itu sudah mencukupi dan bahkan ada buffering karena ramadan, juga disiapkan 5 persen dari 34 ribu seandainya ada kebutuhan yang agak melonjak,” terangnya.
Pihaknya pun bisa memastikan bahwa kebutuhan 34 ribu termasuk buffering 5 persen untuk gas elpiji subsidi, aman. Pj Bupati Kudus mengimbau agar masyarakat jangan panik dan jangan khawatir akan kondisi pasokan gas elpiji saat ini. (YM/YM)