Inilah Keunikan Kapal Otok-otok

oleh -1,258 kali dibaca
Kapal otok-otok di Dandhangan Kudus, Senin (14-05-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COM – Menjamurnya mainan modern, ternyata tidak sepenuhnya memudarkan minat masyarakat terhadap mainan tradisional. Sampai saat ini, beberapa mainan tradisional masih tetap bertahan dan eksis di masyarakat. Salah satunya adalah kapal otok-otok.

Mainan tradisional yang berasal dari Cirebon ini, mampu membuktikan bahwa kualitasnya tidak kalah dengan mainan modern yang ada di pasaran. Dengan segala keunikan yang dimiliki, kapal otok-otok bisa mempertahankan eksistensi dan popularitasnya di tengah masyarakat.

“Keunikan dari mainan tradisional yakni memiliki bentuk yang sederhana, tetapi begitu khas. Keunikan inilah yang mencuri hati masyarakat dan membuat mainan ini terus dicari,” ujar Eko Prasetyo, penjual kapal otok-otok di Dandhangan, Kudus.

Menurut pria 25 tahun ini, keunikan dari kapal otok-otok terletak dari suaranya. Suaranya yang khas bahkan sulit untuk diduplikasi oleh sejumlah orang. Diungkapkanya, di Cirebon pengrajin kapal otok-otok hanya dari satu keluarga.

Kapal otok-otok di Dandhangan Kudus, Senin (14-05-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

“Pengrajin kapal otok-otok ini berasal dari satu keluarga atau marga, yang kemudian diwariskan secara turun temurun. Dahulu pernah ada sejumlah orang ingin membuat kapal otok-otok. Namun tidak ada yang berhasil membuat sama persis seperti itu,” kata Eko, Senin (14-05-2018).

Dilanjutkanya, “Jika ada yang berhasil membuat mainan kapal yang mampu menghasilkan suara otok-otok, tetapi tidak bisa melaju di air. Ada juga yang pernah berhasil membuat kapal otok-otok dengan bentuk seperti ini dan bisa melaju di air. Hanya saja tidak dapat mengeluarkan suara khasnya ‘otok-otok’ sama sekali.”

Eko juga menuturkan jika kualitas kapal mainan ini ditentukan dari suara otok-otok yang dikeluarkan. Semakin bunyinya keras dan lama, maka semakin baik pula kualitas kapal mainan ini.

Di Dandhangan kapal ini dijual dengan harga Rp. 15.000 – 25.000, tergantung besar atau kecil ukurannya. Setiap harinya, Eko mengaku dapat menjual 5 – 12 pcs kapal otok-otok. “Karena kapal otok-otok ini hanya dijual di even-even tertentu di berbagai Kota dan Kabupaten. Seperti di Kudus, kapal ini hanya ditemui pada even dandhangan saja. Sehingga pada saat even berlangsung, banyak masyarakat yang berburu mainan tradisional ini. Saya yakin mainan ini akan terus eksis dengan segala keunikanya ini,” pungkasnya. (NNC/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :