Kudus, isknews.com — Persiku Kudus terus berbenah menyongsong Liga 2 musim mendatang. Salah satu langkah strategis yang ditempuh oleh manajemen, yakni PT Relasi Sport Muria Indonesia (PT Resmi), adalah perombakan struktur tim dan penunjukan pelatih baru.
Hal ini disampaikan oleh Irwansyah, anggota Komisi D DPRD Kudus sekaligus pemegang saham utama PT Resmi, dalam sesi wawancara bersama awak media.
Irwansyah mengungkapkan bahwa pelatih baru Persiku berasal dari Jawa Timur dan telah memiliki pengalaman melatih di level nasional.
“Pelatih sudah kami tentukan, berasal dari Jawa Timur. Pengalamannya cukup mumpuni dan punya visi membangun tim jangka panjang. Tinggal menunggu momen yang tepat untuk diumumkan secara resmi,” ungkap Irwansyah.
Ia menambahkan, pemilihan pelatih ini merupakan bagian dari strategi menyeluruh yang disiapkan manajemen untuk menghadapi kompetisi Liga 2 secara lebih serius dan kompetitif.
“Kami ingin memastikan bahwa semua persiapan, termasuk pemilihan pelatih dan pemain, benar-benar matang,” jelasnya.
Terkait isu gaji pemain yang sempat beredar, Irwansyah menegaskan bahwa hanya ada satu tunggakan untuk pemain asing Roni Mazza, itu pun hanya untuk satu bulan.
“Yang belum hanya satu kali gaji bulan April, dan itu tidak sebesar yang diberitakan. Untuk pemain lainnya, Alhamdulillah semua hak sudah terpenuhi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Irwansyah juga menanggapi wacana dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) terkait diberlakukannya aturan Elite Pro Academy (EPA) yang memungkinkan atlet-atlet U-20 ikut bermain di Liga 2.
Ia menilai, jika regulasi ini benar-benar diterapkan, maka akan menjadi peluang emas bagi talenta muda lokal.
“Dengan aturan EPA ini, ada kemungkinan besar atlet-atlet U-20 dari Kudus bisa langsung masuk ke Liga 2 tanpa harus melalui Liga 4 atau Liga 3 lebih dulu. Ini sangat positif untuk pengembangan sepak bola usia muda,” kata Irwansyah.
Meski demikian, ia mengakui bahwa secara anggaran, PT Resmi belum menyiapkan skema khusus untuk tim EPA. Oleh karena itu, ia membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah daerah serta perusahaan swasta dan penggiat sepak bola lokal.
“Kalau benar jadi diterapkan, tentu kami butuh dukungan Pemkab Kudus dan stakeholder lainnya. Ini di luar anggaran utama kami untuk Persiku senior,” jelasnya.
Saat ditanya soal transparansi anggaran PT Resmi, Irwansyah menegaskan bahwa semua laporan keuangan dilakukan secara akuntabel, terutama karena didukung oleh sponsor dari BUMN.
“Kami terbuka, dan seluruh laporan kami sampaikan ke pemegang saham. Sponsor BUMN tentu menuntut laporan keuangan yang rapi dan bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Untuk musim depan, fokus utama manajemen akan diarahkan pada pemilihan dan penguatan skuad pemain.
“Kami ingin tim ini bukan hanya kuat di atas kertas, tapi juga tampil kompetitif. Jadi selain laporan keuangan yang baik, performa tim juga harus maksimal,” tutup Irwansyah.(YM/YM)