Kudus, isknews.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus siap menyukseskan forum Konsolidasi Nasional (Konsolnas) DEMA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia yang akan diselenggarakan pada Kamis-Minggu, 18-21 Juli 2024 di IAIN Kudus.
Menjadi tuan rumah, Dema IAIN Kudus siap menyukseskan kegiatan yang mengusung tema “Keberlanjutan Gerakan DEMA Menuju Indonesia Emas 2045” itu. Rencananya, dalam acara tersebut bakal dihadiri 58 Ketua Dema atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Indonesia.
Ketua DEMA IAIN Kudus, Zuvan Dwi Bidiharso menyampaikan, melalui forum ini, diharapkan munculnya wacana maupun gerakan mahasiswa yang menjadi bagian dari pertimbangan strategis pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bidang pendidikan.
“Terlebih dalam tiga bulan terakhir, permasalahan di perguruan tinggi menjadi perhatian publik, mulai dari kenaikan UKT hingga statement dari salah satu pejabat negara tentang pendidikan perguruan tinggi yang menjadi kebutuhan tersier masyarakat Indonesia,” ujarnya pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Zuvan yang juga menjadi Penanggung Jawab dalam forum konsolnas ini menjelaskan, melalui konsolnas ini, setiap ketua DEMA dipersilakan menyampaikan aspirasi serta permasalahan yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Baik itu permasalahan berkaitan dengan kemahasiswaan hingga kebijakan lainnya yang nantinya akan dijadikan gerakan nasional DEMA PTKIN se-Indonesia,” kata Zuvan.
Dalam kegiatan yang berpusat di Kabupaten Kudus ini, sejumlah tokoh nasional dijadwalkan turut hadir. Zuvan mengungkapkan, tokoh-tokoh yang dimaksud diantaranya adalah salah satu tokoh kementerian, Komisioner Bawaslu RI, Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Nana Sudjana, serta lainnya.
“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak besar bagi para mahasiswa Kudus untuk turut berperan aktif di masyarakat, serta lebih kritis dalam kebijakan publik di daerah maupun nasional,” terangnya.
Selain berdiskusi dan konsolidasi, Konsolnas tahun ini juga akan diisi dengan city tour berkeliling kearifan lokal budaya Kudus dengan berziarah ke Makam Sunan Muria, Sunan Kudus, dan berkunjung ke Museum Gus Jigang serta Museum Kretek.
“Karena dalam melakukan gerakan intelektual juga harus diimbangi dengan gerakan religius agar semua yang dijalankan tidak lepas dari nilai-nilai para pendahulu,” tegasnya. (AS/YM)
