Jadi UMKM Unggulan Desa Janggalan Kudus, Gamis Tan’eem Tembus Pasar Luar Negeri

oleh -26 Dilihat
Kepala Desa Janggalan, Noor Aziz saat melihat pakaian hasil produksi konveksi UMKM, Tan'eem milik Nurul Hidayati. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Sebagai desa wisata rintisan, Janggalan mempunyai banyak potensi yang diunggulkan, diantaranya wisata sejarah (heritage), kuliner, UMKM pakaian, batik, bordir, dan lainnya. Salah satu diantara produk unggulannya adalah gamis buatan UMKM konveksi Tan’eem.

UMKM yang berdiri sejak  tahun 1997 itu berlokasi di Desa Janggalan RT 03 RW 02 No 116, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

Dengan tetap menjaga kualitas dan didukung dengan pemasaran online yang masif dari tahun 2017, kini gamis buatan Tan’eem laku keras hingga tembus pasar luar negeri.

“Kita tetap jaga kualitas barang sebelum dipasarkan online melalui media sosial dan marketplace. Alhamdulillah, konsumen gamis Tan’eem selain dari Kabupaten/Kota di Indonesia juga dari luar Negeri seperti Singapura, Malaysia, Thailand hingga Hongkong,” kata pemilik Tan’eem, Nurul Hidayati (51) saat ditemui media ini, Kamis (16/6/2022)..

Jadi, lanjut Nurul, mereka kadang rela merogoh kocek ongkos kirim yang mahal bahkan hampir seharga gamis yang dibeli konsumen.

Sementara terkait kisaran harganya, dirinya mematok harga antara Rp210.000 hingga Rp285.000, untuk koleksi premium.

Nurul yang juga sebagai sang designer Tan’eem itu mengakui jika berkembangnya konveksi  hingga saat ini tidak lain lantaran kerjasama Tim,

“Alhamdulillah, Itu semua lantaran kerjasama tim yang solid, mulai dari bagian produksi sekitar 30an penjahit, juga adanya Tim IT dan Marketing yang sebagian besar diisi anak muda kreatif,” terang Nurul.

Tan’eem sendiri terus mengikuti  perkembangan fashion dan mode terkini, bahkan, masih kata Nurul, dalam sepekan bisa 2-3 kali launching model baju.

Nurul menyadari, jika imbas dari mengikuti tren, penjahitnya harus menyesuaikan atau mengikut setiap model yang kerap berganti. Lebih lanjut terkait bahan baku untuk porduksi dia mengaku tidak ada kendala, karena bahan baku sebagian besar dikirim langsung dari Jakarta, Bandung dan sekitarnya.

Sementara Kepala Desa Janggalan, Noor Aziz menanggapi jika produksi konveksi Tan’eem menjadi salah satu diantara produk unggulan yang ada di Desanya. Menurutnya, Konveksi Tan’eem bisa menjadi pelengkap daya tarik wisata belanja selain Batik khas Janggalan yakni batik motif eltada (elo tapal kuda), roda sandang pangan, dan bunga kalugawen.

Aziz melihat, ada beberapa keunggulan yang dimilik oleh Tan’eem, sehingga bisa eksis hingga sekarang.

“Dengan menjaga kualitas, baik kualitas bahan dan jahitan, serta mengikuti tren (mode) dan harga yang terjangkau, menjadikan Tan’eem (insya Allah) mendapat tempat di hati masyarakat,” tuturnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :