Jalan Utama Pasar Brayung Ditutup Bangunan Kios Sejumlah Pedagang Mengeluh Sepi Pembeli

oleh -983 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Sejumlah pedagang Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, mengeluhkan sepinya pembeli, bahkan sebagian diantaranya ada yang tidak berjulan, sebagai akibat ditutupnya jalan utama masuk ke pasar tersebut, oleh bangunan kios. Kios tersebut merupakan bagian dari kegiatan rehabilitas Pasar Brayung, selain rehab los sebanyak 2 unit.
Pantauan isknews.com di pasar tersebut, Senin (18/1), tertutupnya jalan utama oleh bangunan kios itu, tampak jelas jika dilihat dari bagian depan, yakni adanya gapura dari besi yang pada bagian atasnya bertuliskan Pasar Brayung. Sebelum dibangun kios, dari gapura itu adalah tanah kosong yang diantara bangunan kios, yang biasa digunakan untuk jalan masuk dalam pasar, baik oleh pedagang mau pun pengunjung. Akan tetapi jalan itu sekarang tertutup oleh kios sebanyak 4 unit, yang merupakan bagian dari deretan kios di bagian depan pasar tersebut
Adanya bekas jalan masuk itu, lebih jelas lagi kalau dilihat dari bagian belakang kios, di bagian dalam Pasar Brayung. Tampak jelas ada jalan selebar sekitar 4 meter, yang terbuat dari semen atau cor, menuju ke arah bagian dalam pasar, namun pada ujung selatan yang menuju ke luar pasar, terputus akibat adanya bangunan kios baru itu. Padahal di kedua sisi jalan itu, terdapat sejumlah kios milik beberapa pedagang, yang sebagian diantaranya tutup, diduga akibat sepi pembeli.
Hal itu dibenarkan oleh kalangan pedagang, terutama yang berjualan di sekitar bekas jalan utama masuk ke pasar, yang mengatakan, sejak ditutupnya jalan tersebut, pembeli turun drastis, sehingga ada diantaranya yang memilih tutup untuk sementara. “Sebelum ditutup, lewat jalan inilah pengunjung dan pembeli masuk ke pasar, sehingga jualan kami pun laris karena banyak pembeli, dan jalan itu penting sekali, dan dibutuhkan oleh para pedagang. Namun semenjak jalan itu ditutup, ya beginilah kondisinya, setiap hari, pembeli sepi,” kata seorang pedagang yang keberatan disebutkan namanya itu.
Dia selanjutnya mengungkapkan, pada saat rehab tengah berlangsung, begitu mengetahui jalan utama itu dibangun kios, para pedagang sudah menanyakan kenapa jalan itu ditutup. Jawaban yang diperoleh dari tukang hanya tinggal mengerjakan sesuai gambar fisik yang harus dibangun. Bahkan permintaan berupa jalan setapak diantara bangunan kios itupun, sebagai akses jalan masuk dari luas pasar, tidak dipenuhi. “Kalau ada jalan masuk, meskipun kecil, pembeli bisa lewat dari depan, tidak melingkar seperti sekarang ini.”
Kepala Pasar Brayung, Lazim, yang dihubungi isknews.com di ruang kerjanya, mengatakan ditutupnya jalan utama masuk ke pasar itu, ada kaitanya dengan pemindahan bangunan kantor yang semula berada di lantai dua, di atas jalan masuk yang kini dibangun kios itu. Kantor Pasar tersebut kini dibuatkan bangunan baru, di bagian dalam pasar, di sebelah barat. “Pengunjung pasar masih bisa masuk, melalui jalan di kanan dan kiri pasar. Jadi tidak ada masalah dengan ditutupnya jalan masuk oleh bangunan kios itu.” (DM).

KOMENTAR SEDULUR ISK :