KUDUS, iksnews.com-Pemudik dari arah timur, yang akan masuk ke Kabupaten Kudus, lebih memilih lewat jalan lingkar, dari pada melewati jalur alternatif yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab), untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di dalam wilayah perkotaan. Keengganan pemudik dari arah Surabaya itu menggunakan jalur alternatif, dikarenakan kondisi jalannya yang sebagian besar rusak, meskipun tidak begitu parah.
Pantuan yang dilakukan isknews.com di lapangan (16/7), kerusakan jalur itu, yang berupa lubang-lubang kecil dengan diameter 15-30 cm, terdapat di ruas jalan mulai perempatan jalan lingkar Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, ke arah timur , sampai di depan Pasar Brayung. Selanjutnya dari ruas jalan Desa Hadi Warno juga terdapat lubang-lubang jalan, sedangkan dari ruas Desa Sadang sampai pertigaan Desa Bulung Cangkring, kondisi jalan cukup mulus.
Akan tetapi setelah membelok ke arah utara (jalur alternati), kerusakan jalan terjadi di sebagian jalan dari mulai pertigaan Desa Bulungcangkring, sampai pertigaaan Desa Jekulo-Bulung, di jalan raya Kudus-Pati. Meskipun kerusakan itu hanya lubang-lubang jalan berukuran kecil, tetapi begitu terasa bagi pengguna kendaraan bermotor yang melewati jalan tersebut.
Kemungkina n besar disebabkan oleh kondisi jalur alternatif seperti diuraikan di atas itulah, pemudik lebaran dari arah timur, terutama yang menggunakan mobil pribabadi, setelah sampai di pertugaaan Jekulo-Bulung memilih berjalan lurus ke arah kota, daripada membelok ke arah jalur alternatif, sebagaimana telah dipasang rambu-rambu oleh Pemkab melalui Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kudus.
Dari pantauan di lapangan, tampak jelas mobil-mobil pribadi berplat nomer Surabaya, Sidoarjo, Pasuruhan, Semarang, tidak ada satu pun yang mengambil arah memasuki jalur alternatif. Pertimbangan lain, dengan berjalan terus, hanya beberapa kilometer, akan sampai ke jalan lingkar timur selatan, yang selain jalannya luas dan mulus, juga lalu lintasnya lebih lancar.
Belum diperbaiki
Mengenai kerusakan jalur alternatif itu, Kepala Dinas Bina Marga Pengairan ESDM, Ir Sam’ani Intakoris ST, melalui Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Wisnu Aragani, kepada isknews.com, membenarkan kalau pihak SKPD terkait belum melakukan perbaikan. Pasalnya, rencana rehab perbaikan jalan tersdebut sudah dianggarkan tahun ini, yang secara resmi sesuai prosedur yang berlaku, akan dilaksanakan setelah lebaran nanti.
“Jadi bukannya kami tidak mau meperbaiki, melainkan jika kami perbaiki sebelum lebaran, akan terjadi tumpang-tindih anggaran. Yang jelas jalan itu akan tetap diperbaiki, menunggu waktu setelah lebaran,” jelas Wisnu. (Darmanto Nugroho)