Kudus, isknews.com – Warga binaan rumah tahanan (Rutan) kelas II B Kudus saat menjelang lebaran tahun ini kembali kebanjiran pesanan kue kering jenis gapit dan semprong.
Solichin selaku Kepala Rutan Kudus melalui Pembina bimbingan kemandirian, Yusnawaruddin mengatakan, Pembuatan kue kering memang menjadi salah satu bentuk bimbingan kemandirian yang dilakukan rutan kelas II B Kudus kepada warga binaannya.
Proses pelatihan dan produksi kue gapit itu sebenarnya telah dilakukan tak hanya di bulan Ramadan ini saja.
“Sebelum Ramadhan, kami sudah buat, akan tetapi saat menjelang lebaran kali ini mengalami kenaikan luar biasa, pesanan bisa sampai 50 persen dari hari biasanya,” ujar Yusna kepada wartawan.
Harga jual kue gapit dibandrol Rp 15 ribu per bungkusnya ke para tengkulak. Sementara dari tengkulak terkadang dijual kembali seharga Rp 18 ribu.
Selain kue gapit, lanjutnya, juga sebenarnya ada beberapa jenis lain. Seperti halnya kue semprong.
“Rata-rata kami bisa menghabiskan tiga kilogram adonan kue gapit,” tandasnya.
Di sisi lain, Yusna berharap dengan adanya kegiatan ini, para warga binaan bisa mendapatkan keterampilan membuat kue kering. Sehingga nantinya mereka dapat berwirausaha saat keluar atau bebas dari Rutan
“Harapannya setelah bebas nanti mereka bisa berwirausaha. Karena alasan mereka sampai masuk di dalam sini yaitu rata-rata faktor ekonomi. Untuk manajemen penjualan juga kami berupaya untuk memberikan pengetahuan tentang penjualan atau pemasaran,” ujarnya. (AS/YM)