Kang Mus dan OJK Bicara Tentang Pasar Modal Sebagai Instrumen Investasi Bagi Generasi Muda di UMK

oleh -1,164 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Dua pembicara nasional hadir dalam seminar yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus bekerjasama dengan DPR-RI, OJK dan Karang Taruna dengan tema “Literasi Pasar Modal Sebagai Instrumen Investasi Bagi Generasi Muda”.

Sebagai pembicara utama adalah Dr. H. Musthofa, SE, MM, anggota DPR-RI dari fraksi PDI Perjuangan komisi XI bidang Ekonomi dan Keuangan yang didampingi Nur Satyo Kurniawan, Kepala Bagian Informasi dan Dokumentasi Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMK Dr. H. Mochmad Edris, dan dihadiri oleh pejabat struktural Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMK, dosen beserta   mahasiswa.

Menurut Musthofa, tema ini sangat relevan dengan kondisi kita sekarang dimana banyak kejadian pengambilan paksa kendaraan di jalanan oleh debt collector dan munculnya pinjaman online.

“Kita harus hati-hati dalam menghadapi Fintech karena ada Fintech Legal dan Ilegal. Kenali Platformnya Pinjaman Online, Pahami Manfaat, Biaya, dan Risikonya Sebelum Meminjam, katanya, Kamis (12/03/2020).

Saat dilakukan sesi Tanya jawab diantaranya oleh Alif Prasetyo Aji, mahasiswa semester 6 Prodi Manajemen yang menyinggung soal saham gorengan, kenapa yang dihukum sahamnya bukan pelakunya yang dicari dan apakah OJK kurang dalam pengawasan atau terlalu pintar dalam menyembunyikan aksinya dalam kasus Reksadana dan Minapadi.

Musthofa atau yang karib disapa kang Mus mengatakan bahwa OJK bukan malaikat, harapan OJK yaitu dimasing-masing wilayah mempunyai orang yang sesuai dibidangnya/kompeten.

Saat ini pegawai OJK berasal dari Kementerian Keuangan dan Perbankan, belum ada yang dari asuransi,” katanya.

Kang Mus saat ditengah-tengah mahasiswa UMK peserta Seminar “Literasi Pasar Modal Sebagai Instrumen Investasi Bagi Generasi Muda” (Foto: istimewa)

Pembicara kedua Nur Satyo Kurniawan, yang menyampaikan materi tentang OJK, Literasi Keuangan, Pasar Modal dan Yang Muda Yang berprestasi.

Menurut dia materi ini dilatarbelakangi tingkat pemahaman (literasi) masyarakat yang masih rendah terhadap industri jasa keuangan dan produk/layanan keuangan.

“Terbatasnya informasi dan layanan keuangan yang dapat dijangkau oleh golongan masyarakat tertentu dan masih banyak kelompok masyarakat berpenghasilan rendah,” katanya.

Pemateri memberikan motivasi kepada para peserta untuk melakukan investasi, bukan hanya sebagai spending dan saving saja. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.