Kasus Covid Tertinggi Jateng, Pangdam Minta 2 Tempat Wisata Religi di Kudus Tutup Sementara

oleh -3,077 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Angka kasus Covid-19 di Kudus melonjak tinggi pasca lebaran, bahkan menjadi salah satu dari lima Kabupaten di Jawa Tengah dengan lonjakan kasus tertinggi. Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Rudianto temui tim Satgas Covid-19 Kudus, Kamis (27/05).

Tercatat hingga kini sudah ada 804 pasien yang dinyatakan positif covid-19. Sehingga Tim Satgas Covid di Kudus harus mempersiapkan lima Rumah Sakit Cadangan dengan jumlah ruang isolasi sebanyak 125 dengan 436 tempat tidur.

Dalam konferensi pers yang digelar di ruang lobi Mapolres Kudus Pangdam dan Kapolda berpesan agar Forkopimda Kudus lebih serius dalam melakukan upaya untuk mencegah penularan covid-19 semakin luas.

Salah satunya, dengan cara meminta agar pengelola dua yayasan Sunan Kudus dan Sunan Muria untuk menutup sementara kedua obyek wisata religi tersebut. Guna membantu menekan penyebaran covid-19 di Kudus.

“Jangan ragu-ragu untuk menutup tempat kerumunan seperti tempat wisata, makam, bahkan tradisi lebaran silakan ditiadakan sementara,” tandasnya.

Mengingat bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus sudah tidak tidak kondusif lagi. Rudianto memberikan saran agar masyarakat diberikan imbauan melalui selebaran, bahwa saat ini kasus covid-19 di Kabupaten Kudus melonjak tinggi.

Seperti, di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo ditemukan ada 146 warga yang positif covid-19. Petugas yang melakukan tracking terhadap 30 orang juga menemukan kembali 1 orang positif covid-19.

Sehingga masyarakat mesti taat protokol kesehatan dengan ketat, demi menekan penularan virus Covid-19 semakin meluas.

“Beri informasi juga pada masyarakat bahwa RS penuh kemudian bagikan pada warga door to door,” terang Pangdam.

Diperkirakan terjadinya lonjakan angka Covid-19 di Kudus dikarenakan saat Lebaran Idul Fitri banyak warga melakukan anjangsana pada keluarga dan tetangga tanpa mengindahkan prokes, pengunjung tempat wisata yang meningkat, Dan pengunjung Tempat pemakaman (ziarah kubur) yang tak terbendung.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, menambahkan, pihaknya akan bertindak cepat dengan mengarahkan anggotanya untuk membentuk kompi/pleton siaga gabungan TNI-Polri, Nakes, Satpol PP, sebagai power hand yang siap digerakan kapanpun.

Disamping itu, Luthfi mengaku siap untuk menerjunkan Tim Mabes Polri dari Pusdokes Mabes dalam rangka turut membantu tenaga kesehatan.

“Polda Jateng siap bantu dorong tenaga Brimob sesuai kebutuhan untuk Pemda Kudus kami juga akan bantu sebanyak 14 Velbed dan tenda bila dibutuhkan dan sesuai permintaan,” Ungkap Kapolda.

Sejumlah PJU di lingkungan Polres Kudus pun menyebut Kapolda mengultimatum kepada mereka bila dalam waktu dua minggu angka covid di Kudus tidak turun mereka akan memperoleh sangsi penurunan pangkat.

Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo, menyampaikan, tempat wisata yang langgar prokes sudah dilakukan penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung.

Pihaknya juga menyebut, saat ini ada 6 Desa zona yang di lockdown dan dijaga oleh satgas covid yaitu Desa Jati Wetan, Desa Janggalan, Desa Jepang, Desa Payaman, Desa Kerjasan, dan Desa Panjunan.

“Sekitar 90% Rumah sakit di Kudus sudah terisi,” ungkap Hartopo.

KOMENTAR SEDULUR ISK :