Kudus, isknews.com – Aksi simpati atas penganiayaan yang menimpa aktifis LSM Supriyadi (40), Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komjen (Komunitas Masyarakat Mijen Berani) Kudus, seperti diberitakan sebelumnya oleh media ini , Supriyadi dan ayahnya Kasim dibacok oleh dua orang tak dikenal (19/4), Sementara dugaan awal penganiayaan tersebut dilakukan akibat kekritisan Supriyadi dalam menyoroti berbagai kegiatan pembangunan proyek-proyek yang ada di Kudus.
Menyikapi hal tersebut, semalam (22/4) sejumlah aktifis LSM di Kudus melaksanakan pertemuan di Wa-Kop yang terletak di jalan AKBP R Agil Kusumadya no 100 ds Getas Pejaten Jati kab Kudus dengan agenda musyawarah LSM se Kudus dalam rangka solidaritas/kepedulian LSM terkait kasus premanisme yang dialami oleh Supriyadi dari LSM Komjen.
Rapat yang dihadiri oleh kurang lebih 30 LSM juga di hadiri oleh AKP Supriyadi ( Kabagkum Polres Kudus ) dan Abu Bakar beserta beberapa staf dari Kantor Kesbangpol Kudus, dalam pembukaan rapat Bimo dari LSM masyarakat peduli keadilan menyampaikan “LSM adalah semacam aset atau motor Negara yang bisa merubah sistem pemerintahan tidak baik agar menjadi baik dan transparan dimana LSM berdiri ditengah masyarakat untuk mengontrol program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, dirinya selaku LSM sedih dan kasihan atas anggapan sebagian masyarakat agar LSM tidak perlu di orangkan, sejarah aktivis yg sekarang menjabat di DPR dan kementrian dulunya adalah para pegiat LSM” katanya.
Berlanjut Achmad Fikri dari LSM LepasP (Lembaga Pemerhati Aspirasi Publik ) dalam sambutannya mengatakan, “Anggapan bahwa LSM dikudus saling bertentangan pada malam ini terbantahkan karena semua LSM di Kabupaten Kudus membuktikan bersatu dan menunjukkan kepedulian terhadap kawan kita yang kena musibah. Apakah motif dendam pribadi atau urusan pekerjaan yang dilakukan yang jelas di Kudus ini terjadi premanisme dengan masuk kerumah orang membawa senjata tajam dan dengan sengaja melukainya. LSM berjalan dengan dana pribadi anggota nya oleh karena itu saya usulkan tidak hanya Audensi tetapi kita menunjukkan eksistensi kita agar kejadian yang dialami Supriyadi menjadi kejadian yang terakhir jangan terulang lagi jangan sampai premanisme yang terjadi ini ada hubungannya aktivitas pribadi dimana korban ini mungkin orang yang paling berani, “ ujarnya.
Sementara AKP Supriyadi, Kasubag Hukum Polres Kudus Polres Kudus menjelaskan “Kasus premanisme yang dialami oleh Supriyadi sudah diambil alih penanganannya dari Polsek Kaliwungu ke Polres Kudus, Masing masing pihak agar menyatukan informasi agar gelar perkara dapat dilaksanakan dan mengetahui siapa oknum yang melakukan premanisme tersebut, Kami menghimbau jangan melakukan hal hal yang memperkeruh suasana sehingga tidak menambah masalah yang ada , percayakan langkah langkah yang kita ambil adalah demi terungkapnya pelaku dan langkah langkah yang kita ambil adalah demi terungkapnya pelaku dan motif kejadian ini. Jangan hanya teknis dan taktis tapi juga hal lain kita satukan langkah dan keinginan kita dengan harapan tidak ada ekses yang tidak baik muncul dimana kalau memang membutuhkan sesuatu silahkan menghubungi saya” tandasnya malam itu.
Dari pertemuan malam itu segenap aktifis menetapkan kebulatan tekad LSM se Kab Kudus sebagai beriku, Menolak segala bentuk aksi kekerasan /premanisme terhadap LSM, Memohon agar perkara kekerasan terhadap aktivis LSM Kudus ( Supriyadi ) segera diungkap berikut aktor intelektualnya. (YM)