Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Kudus Tarik Diri, Kecewa Statemen DKK

oleh -1,157 kali dibaca
Tim Cekathil BPBD Kudus saat memakamkan salah satu jenazah.

Kudus, isknews.com – Relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19 atau Tim Cekathil BPBD Kudus kecewa terhadap sikap Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. Mewakili relawan Cekathil, Koordinator tim pemakaman jenazah Covid-19 Budi Yuwono atau yang biasa disapa mbah Bejo mengeluh lantaran DKK terkesan tidak pernah terlibat dalam pemakaman jenazah pasien Covid-19. 

“Proses pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal di Kudus, hampir semua Tim Cekathil yang menangani,” jelasnya, Minggu (16/08/2020).

Terlebih, kata mbah Bejo, telah adanya kabar dari statement dokter Andini Aridewi, juru bicara satuan tugas penanganan covid-19 Kudus yang menyatakan DKK sudah menyiapkan dan melatih petugas pemulasaran jenazah di 132 desa/kelurahan yang ada di Kudus.

Pernyataan tersebut diucapkan dr Andini saat Jumpa pers yang digelar DKK Kudus dan sejumlah pimpinan Rumah Sakit Rujukan Corona di ruang pertemuan lantai dua DKK, Sabtu (15/8/2020).

Dengan statement tersebut, mbah bejo bersama tim memilih untuk menarik diri, Apalagi sampai saat ini relawan Cekathil bekerja tanpa mendapatkan bayaran dari pemerintah.

“Kami sadar dengan adanya statement tersebut, kami milih menarik diri. Namun jika seandainya mereka ada kesulitan maka kami siap membantu, yang jelas dari pemerintah belum 1 rupiahpun kami terima,” tegas mbah Bejo saat menghadiri podcast ISK.

Apalagi memang diperoleh informasi dari seserapa sumber, salah seorang anggota relawan tim pemakaman ada yang terpapar. Mbah Bejo sendiri dalam podcast ISK menyebut “sedikit terpapar”.

Sementara itu Plt Lurah Mlati Kidul Rama Rizkika saat dikonfirmasi media ini mengatakan, kalau konsep pelatihan pemakaman yang dimaksud DKK dilakukan dengan memberikan teknik-teknik pemakaman diruang tertutup atau praktik, atau pemberian tutorial melalui media apapun yang dilakukan secara resmi dan kedinaan, sejauh ini dirinya mengaku belum pernah ada sama sekali.

“Hanya pada saat warga kelurahan kami ada yang meninggal kami memang diminta mempersiapkan personil untuk membantu pemakaman yang akan dilakukan oleh relawan BPBD, hanya itu,” kata dia

Jadi menurutnya tim dari Kelurahan hanya menjadi pasukan lini kedua setelah tim pemakaman Cekathil link selesai memakamkan jasad jenazah.

“Tim dari kelurahan yang meratakan makam dan petugas modin kelurahan  membacakan do’a,” ujarnya.

Ada memang menurutnya pihak DKK yang juga turut menghadiri pemakaman pada saat warganya meninggal akibat terpapar Covid-19.

“Seingat saya satu kali dari empat kali pemakaman warga kami turut dihadiri oleh wakil dari pihak DKK, saat itu yang hadir pak Anik Fuad, kasi survailen, tapi ya cuman sekali itu, sesudahnya paling hanya diwakili dari Puskesmas,” tutur Rama.

Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan (DKK) Kudus, Joko Dwi Putranto belum memberikan informasi terkait persoalan tersebut. Informasi yang diterima isknews.com, Joko mendatangi BPBD untuk menemui para relawan cekathil, Sabtu (15/8/2020) malam. Namun, Tak ada kejelasan pertemuan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, tim relawan masih menarik diri. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :