Kudus, isknews.com – Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus dalam releasenya mencatat, Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen atau terjadi kenaikkan indeks dari 138,08 pada maret 2016. Inflasi dialami oleh subkelompok makanan jadi 0,31 persen. Sedangkan deflasi dialami oleh subkelompok minuman sebesar 0,03 persen, secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas penyumbang inflasi adalah sate, ikan bakar dan sirop. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi adalah biskuit dan gula pasir.
Perumahan,Air,Listrik,Gas dan Bahan Bakar
Kelompok perumahan pada maret 2016 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen dari empat subkelompok yang ada, dua diantaranya mengalami deflasi yaitu biaya tempat tinggal 0,08 persen dan bahan bakar, penerangan dan air 0,32 persen. Komodiatas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah semen dan genteng. Sedangakan komoditas mengalamai inflasi adalah batu bata. Secara keseluruhan kelompok ini memberikan andil inflasi maret sebesar -0,03 persen.
Sandang
Kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,67 persen atau terjadi indeks dari 116,52 pada februari 2015 menjadi 117,30 pada maret 2016, semua subkelompok mengalami dimana yang mengalami inflasi tertinggi adalah barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,92 persen dan inflasi terendah adalah sandang anak-anak 0,05 persen. Secara total kelompok sandang menyumbang inflasi maret sebesar 0,04 persen. Komoditas penyumbangan inflasi adalah seragam sekolah pria, daster, seragam sekolah wanita, seragam sekolah anak dan emas perhiasan. (YM)