Kinerja Perbankan Jawa tengah Menggembirakan di Tengah Perlambatan Ekonomi Nasional

oleh -973 kali dibaca

Ekonomi, isknews.com – Gambaran kondisi industri perbankan Jawa Tengah saat ini cukup menggembirakan, “Jumlah Bank dalam pengawasan Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY pada periode Januari 2017 terdiri dari 2 Bank Umum, 306 BPR dan 38 BPRS.” Kata Moch Ihsanuddin, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam sambutannya pada sosialisasi program penjaminan simpanan dan tingkat kepatuhan bank peserta penjaminan, di Hotel MG Suite Semarang, Kamis (23/3/2017).

Dirinya memaparkan, Berdasarkan data laporan keuangan posisi Januari 2017, kinerja perbankan Jawa Tengah menunjukan perkembangan yang menggembirakan di tengah perlambatan ekonomi nasional. Pertumbuhan Aset, Kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Jawa Tengah masing-masing sebesar 11,7%; 9,6%; dan 11,8% lebih tinggi dibandingkan kinerja perbankan nasional dengan pertumbuhan Aset, Kredit, dan DPK masing-masing sebesar 9,65%; 9,14%; dan 10,07%.

Terhadap perbankan nasional, perbankan Jawa Tengah memberikan konstribusi (pangsa) sebesar Aset 5,01%; Kredit 5,65%; dan DPK 5,25%. Terhadap Kinerja Perbankan Jawa Tengah, BPR/BPRS mempunyai pangsa Aset sebesar 7,6%, Kredit 7,8% dan DPK 7,5%. Walaupun pangsa pasarnya masih kecil, namun industri BPR/BPRS menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dengan data pertumbuhan posisi Januari 2017 sebesar:
• 12,5% untuk Aset (dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan Jawa Tengah sebesar 11,7%);
• 11,6% untuk Kredit (dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan Jawa Tengah sebesar 9,6%); dan
• 13% untuk DPK (dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan Jawa Tengah sebesar 11,8%).

“Hal tersebut menandakan industri BPR/BPRS berkembang dan memiliki daya saing dalam melayani masyarakat serta mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerahnya.” Ujar Ichsan

Perkembangan industri BPR/BPRS yang pesat selama ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa BPR/BPRS merupakan salah satu pilar penting dalam sistem keuangan mikro di Indonesia. BPR/BPRS memiliki keunggulan komparatif jika dibandingkan dengan Bank Umum.

Keunggulan yang dimiliki BPR/BPRS terhadap Bank Umum terutama prosedur pelayanan yang sederhana, proses yang cepat, dan skim kredit yang lebih fleksibel. BPR/BPRS juga unggul dalam hal pelayanan kepada nasabah yang mengutamakan pendekatan personal dan “jemput bola“, lokasi kantor yang dekat dengan nasabah, serta lebih memahami ekonomi dan masyarakat setempat.

Selain itu BPR/BPRS juga mampu menjadi penghubung antara kelebihan dana yang dimiliki Bank Umum dengan banyaknya permintaan oleh pelaku usaha skala mikro dan kecil yang belum memiliki kemampuan mengakses fasilitas yang diberikan oleh Bank Umum.

Meskipun demikian, masih banyak Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dan masyarakat pedesaan yang belum dapat dilayani oleh BPR/BPRS. Sejalan dengan perkembangan ekonomi, hal ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan peran BPR/BPRS dalam memberikan pelayanan kepada UMK dan masyarakat. (AJ/isknews.com)

KOMENTAR SEDULUR ISK :