Kolaborasi OJK Kantor Regional 3 Jateng DIY Dorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi

oleh -804 kali dibaca

Ekonomi, isknews.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY terus mendorong berbagai program peningkatan inklusi keuangan masyarakat Jawa Tengah dan implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aman Santosa, dalam Rapat Koordinasi Industri Jasa Keuangan Jawa Tengah awal Tahun 2021 ini.

Beberapa program yang telah dilakukan OJK bersama Industri Jasa Keuangan dan Pemerintah Daerah di Jawa Tengah dalam wadah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), antara lain program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Program UMKM Bangkit, Sistem Informasi Akses Keuangan Daerah Terintegrasi (Srikandi) dan Kredit/Pembiayaan Melawan Renternir.

Aman menyampaikan bahwa meskipun tahun 2020 dibayang-bayangi pandemi Covid-19, upaya OJK bersama TPAKD seluruh Jawa Tengah membuahkan berbagai capaian yang membanggakan. Provinsi Jawa Tengah memperoleh SimPel Award kategori Provinsi Terbaik dalam Implementasi Program Simpanan Pelajar, TPAKD Award kategori Provinsi Dengan Inovasi Pengembangan Program Inklusi Keuangan Terbaik dan penghargaan sebagai Provinsi Penggerak Program Inklusi Keuangan di Bidang Pendidikan.

Capaian tersebut mengantarkan Gubernur Jawa Tengah ditetapkan sebagai Tokoh Penggerak Program Inklusi Keuangan Tingkat Provinsi. Di level kabupaten, Kab. Kebumen mendapatkan TPAKD Award kategori Kabupaten/Kota Dengan Implementasi Terbaik Dalam Program Pembiayaan Mikro Berbiaya Rendah Bagi UKM (untuk) dan Kab. Purbalingga mendapatkan TPAKD Award kategori Kabupaten/Kota Pendorong Pembiayaan Kepada Sektor UKM Terbaik.

Rapat Koordinasi Industri Jasa Keuangan Jawa Tengah Tahun 2021 yang dibuka oleh Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo tersebut, dihadiri secara virtual oleh Bank Indonesia, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan perwakilan Industri Jasa Keuangan baik perbankan, asuransi maupun pegadaian.

Prasetyo menyampaikan kedepan upaya literasi dan inklusi keuangan perlu dilakukan secara terarah dengan peningkatan sinergi Pemerintah, OJK, Bank Indonesia dan Industri Jasa Keuangan. Selain itu, segmen UMKM perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya pemulihan ekonomi Jawa Tengah.

Melalui rapat koordinasi tersebut, peningkatan akses keuangan selama tahun 2021 akan lebih difokuskan pada pemulihan ekonomi Jawa Tengah dengan membangun sinergi yang lebih intens antara Industri Jasa Keuangan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, OJK serta Bank Indonesia dalam:

  1. mendorong Business matching berbasis cluster untuk memperluas akses pembiayaan kepada sektor UMKM,
  2. memfasilitasi Business matching off taker produk UMKM,
  3. meningkatkan pembiayaan/kredit murah,
  4. penyelenggaraaan virtual expo untuk UMKM Jawa Tengah, dan
  5. mensukseskan program satu rekening satu pelajar (KEJAR).
    “Dalam waktu dekat ini, akan dibentuk tim teknis/Person in Charge agar program utama dapat berjalan secara lebih terukur dan terarah sehingga percepatan pemulihan ekonomi di Jawa Tengah pada tahun 2021 dapat segera terealisir”, pungkas Aman. (AJ/YM)
KOMENTAR SEDULUR ISK :