Kudus, isknews.com – Kolase Café pada Senin (11/11/2024) menjadi tujuan field trip anak-anak TK B Cahaya Nur. Kunjungan ini merupakan bagian dari pembelajaran di luar kelas untuk mengenalkan siswa pada topik “Makanan dari Negara Korea”.
Dengan semangat antusias, anak-anak belajar langsung cara membuat makanan khas Korea di bawah bimbingan Chef Vero, yang juga merupakan owner Kolase Café.
Chef Vero menyampaikan rasa senangnya atas kunjungan kali ini. “Ini bukan pertama kalinya kami mengadakan kegiatan seperti ini, sebelumnya juga ada kunjungan dari tingkat SD. Namun, kali ini lebih spesial karena melibatkan anak-anak TK. Untuk tema kali ini, kita memilih makanan dari Korea, dan yang kami buat adalah odeng. Anak-anak diajarkan cara menyiapkan bahan, menusuk odeng, hingga membuat kuahnya. Tentu saja, proses menggoreng dilakukan di belakang karena alasan keamanan,” jelasnya.
Chef Vero menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang agar anak-anak bisa lebih memahami proses memasak dan menikmati hasil masakan yang mereka buat. Setelah selesai dimasak, anak-anak langsung mencicipi odeng yang telah disiapkan dan diperbolehkan membawa pulang untuk diberikan kepada orang tua mereka. “Respons anak-anak luar biasa, mereka sangat antusias dan senang mencoba makanan yang dibuat sendiri,” tambahnya.
Selain itu, Kolase Café membuka kesempatan bagi sekolah lain yang ingin mengadakan kegiatan serupa. “Kami siap menerima kunjungan field trip dari berbagai sekolah. Menu dan acara bisa disesuaikan sesuai kesepakatan. Jadi, silakan hubungi kami jika tertarik,” ujar Chef Vero.
Sementara itu, Kepala TK Cahaya Nur, Suster Yulianti, menjelaskan bahwa kunjungan ke Kolase Café ini sesuai dengan tema pembelajaran yang sedang dipelajari anak-anak, yaitu mengenal negara Korea. “Selama minggu ini, kami membahas tentang Korea, termasuk makanan, minuman, budaya, dan pakaian tradisionalnya. Dengan mengunjungi Kolase Café, anak-anak dapat belajar langsung membuat makanan khas Korea, seperti odeng. Kegiatan ini memberikan pengalaman nyata kepada mereka tentang cara membuat makanan dari negara lain,” kata Suster Yulianti.
Ia juga menambahkan bahwa ada 49 anak yang mengikuti kegiatan ini. “Anak-anak terlihat sangat menikmati kegiatan di luar sekolah seperti ini. Mereka dapat belajar langsung, berinteraksi, dan mencicipi hasil masakan mereka sendiri. Harapannya, kegiatan ini dapat menambah wawasan anak-anak tentang masakan internasional serta memotivasi mereka yang mungkin bercita-cita menjadi chef di masa depan,” pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan field trip seperti ini, Kolase Café tidak hanya menjadi tempat kuliner biasa, tetapi juga ruang edukasi yang memperkaya pengalaman belajar anak-anak di luar kelas. (AS/YM)
