Kopi Muria Bisa Dijadikan Pilihan Oleh-oleh Asal Kudus

oleh -1,453 kali dibaca
Karyawan dari Kopi Zayna saat melakukan pemrosesan pemilahan biji kopi.

Kudus, isknews.com – Setiap daerah di Indonesia, biasanya memiliki kekhasannya tersendiri, mulai dari budaya, wisata, kuliner, termasuk juga buah tangan atau oleh-oleh.

Berbicara tentang oleh-oleh, di Kudus Jawa tengah terdapat beragam produk khas yang bisa dibawa pulang wisatawan, dari mulai belanja batik Kudus, Kuliner Jenang hingga kopi asli lereng Gunung Muria.

Beragam jenis dan merk kopi muria telah banyak di pasaran, salah satu diantaranya ada Kopi Zayna yang berlokasi di Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.

Sang Owner M Abdul Hamid Ridlo mengatakan, konsumen yang mencari kopi di kedainya bermacam-macam, dari konsumen pribadi atau di konsumsi sendiri hingga wisatawan yang sengaja datang ke Kudus untuk merasakan sensasi kopi lereng gunung muria,

“Alhamdulillah, untuk perkembangan kopi Zayna dari tahun berdiri (2019) sudah baik, , Setelah mencoba berbagai teknik dan resep, Ridlo pun berhasil menciptakan produk kopi miliknya sendiri. Yang diberi nama Zayna.

“Zayna itu dari nama ibu saya, karena ibu membuat produksi kopi, saya meneruskan kerja ibu sampai sekarang,” katanya.

Pada pemasaran awal, Ridlo hanya menjual produk kopi dengan jenis robusta natural. Kemudian, mengalami perkembangan di tahun 2021, dia menjajal jenis robusta honey, full wash, dan wine.

“Selain kopi premium yang menyasar menengah ke atas, saya juga buat merk lainnya dengan nama Aliza, yang menyasar bagi penikmat kopi menengah ke bawah,” tambahnya.

Menurutnya, tren coffee shop beberapa tahun belakangan ini juga diakuinya ikut mendongkrak khususnya dalam hal ini kopi buatannya dan sejumlah produk Kopi Muria pada umumnya.

“Tren kopi yang sedang booming sekarang ini membantu mempromosikan Kopi Muria lebih baik lagi. Sudah banyak warung-warung kopi di Kudus yang menggunakan Kopi Muria, termasuk produk kami,” ujarnya.

Proses Mengolah Kopi

Mengolah kopi hingga siap seduh pun bukanlah suatu yang mudah. Waktu dan proses panjang harus dilakoni demi secangkir kopi yang nikmat diseduh.

“Proses awal kopi muria Zayna menjadi secangkir wedang yang nikmat tentu dimulai dari memanen biji kopi. Biji kopi yang dipanen haru benar-benar sudah layak atau waktunya panen. Setelah terkumpul dan dibawa ke tempat pengolahan, biji kopi itu dicuci lebih dulu dan direndam kemudian. Saat masih proses perendaman, pemilahan kembali dilakukan. Ini guna mendapatkan biji kopi yang benar-benar berkualitas,” terang Ridlo.

Kemudian, proses selanjutnya yakni pemisahan antara kulit dan biji menggunakan mesin. Baru setelahnya, proses roasting atau sangrai dilakukan. Proses ini bisa dilakukan dengan mesin atau secara tradisional.

”Penyamaan ukuran biji kopi dulu, agar roasting merata. Roastingnya sekitar 15 menit. Lalu setelah roasting selesai, didiamkan tiga hari. Baru setelahnya digiling untuk menjadi bubuk siap seduh,” jelasnya.

Diketahui, Kopi dari perkebunan lereng Gunung Muria tak kalah dengan kopi terkenal lainnya. Kopi yang merupakan warisan turun-temurun sejak 1908 itu dibudidayakan dengan baik oleh para petani lokal.

Kini, Kopi Muria menjadi komoditas unggulan Kabupaten Kudus yang telah dipasarkan hingga luar negeri.

Dukungan penuh datang dari Pemkab Kudus. Berbagai strategi publikasi dan pemasaran sedang digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :