Kudus, ISKNEWS.COM – Musim kemarau mulai berdampak pada kebutuhan air bersih di Kudus. Tercatat sudah dua desa, yakni Kalirejo, Kecamatan Undaan dan Menawan, Kecamatan Gebog, mengajukan bantuan air bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, saat ini sudah dua desa yang mengajukan bantuan droping air bersih. Di antaranya, Dukuh Karangrejo RT 01 RW 6, Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan dan Desa Menawan RT 03 RW 01, Kecamatan Gebog.
Dikatakan Bergas, pihaknya merespon cepat permintaan droping air bersih. Hingga kini BPBD Kudus sudah empat kali mendistribusikan bantuan air bersih ke dua desa itu. “Di Kalirejo kami mulai droping sejak 5 September 2017, sedangkan Menawan mulai 7 September 2017,” ujarnya.
Bergas menjelaskan, pendistribusian bantuan air bersih dilakukan dua hari sekali. Setiap kali droping menggunakan satu truk tangki berisi 5 ribu liter. Diaenambahkan, persediaan air bersih BPBD Kudus sebanyak 322 tangki berdasarkan MOu dengan PDAM Kudus.
Menurutnya jumlah tersebut dapat mencukupi kebutuhan air bersih selama musim kemarau tahun ini. Namun, jika nantinya stok yang ada tidak mencukupi, droping air bersih dapat dilakukan oleh perusahaan yang ada di Kudus.
“Kita sudah teken kesepakatan dengan beberapa perusahaan agar membantu warga ketika membutuhkan bantuan air bersih,” tuturnya.
Mengenai proses pendistribusian dilakukan dengan cara mengisi tandon air dengan kapasitas 2 ribu liter yang disiapkan di kasing-masing desa. Selebihnya akan diecer kepada warga yang rwlah menyiapkan ember atau jeriken di pinggir jalan.
Meski demikian dirinya meminta warga tidak panik. Sebab hingga kini persediaan air di Kudus masih aman. Kalau memang warga membutuhkan droping air bisa melapor kepada kepala desa. Selanjutnya akan diteruskan kepada BPBD Kudus agar bisa mendapat droping.
Terpisah, Camat Mejobo Harso Widodo saat dikonfirmasi ISKNEWS.COM, Rabu (13/09/2017) mengatakan, sementara ini wilayah Kecamatan Mejobo masih aman dari krisis air bersih. Belum ada laporan dari empat desa yaitu Jojo, Kesambi, Temulus, dan Kirig yang rawan terjadi krisis air.
“Kami terus berkoordinasi mengantisipasi krisis air bersih, namun hingga kini belum ada laporan. Dan harapannya memang jangan sampai terjadi krisi air,” tandasnya. (MK)