Kudus, isknews.com – Antusiasme pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di arena Car Free Day (CFD) Kudus terus meningkat. Namun, karena jumlah lapak terbatas, penertiban dilakukan secara berkala untuk memastikan CFD tetap tertib dan nyaman bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Andi Imam Santoso melalui Kepala Bidang (Kabid) PKL Imam Prayitno, menyebutkan saat ini tersedia sekitar 400 lapak PKL yang tersebar di Jalan Ahmad Yani dan Jalan dr. Ramelan. Banyaknya pedagang yang mendaftar membuat seleksi ketat diberlakukan, terutama dalam hal ketertiban dan kepatuhan terhadap aturan.
“Yang daftar sangat banyak, makanya kalau ada yang tidak tertib akan dicoret dan diganti dengan pedagang yang baru,” tegas Imam, Senin (5/5/2025).
Ia menambahkan, penertiban dilakukan agar pelaksanaan CFD tetap kondusif dan tidak mengganggu fungsi utama ruang publik yang diperuntukkan bagi aktivitas masyarakat. Lapak yang disediakan juga ditata agar tidak menghalangi jalur jalan maupun area pejalan kaki.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL CFD Kudus, Yanuar, mengatakan bahwa selain absensi rutin dari dinas, pihaknya juga melakukan pendataan internal. Hal ini bertujuan memastikan seluruh pedagang yang berjualan di lokasi CFD merupakan PKL resmi yang telah terdaftar.
“Kalau dari dinas memang ada absensi rutin, tapi kami juga punya pendataan internal untuk dokumen modul. Biasanya setelah Lebaran ada pedagang yang berguguran karena sepi pembeli, jadi data kami terus diperbarui,” jelasnya.
Pendataan tersebut juga berfungsi sebagai media komunikasi antaranggota paguyuban. Informasi terkait perubahan kebijakan, lokasi lapak, hingga kegiatan internal paguyuban disampaikan melalui jaringan yang sudah dibentuk, agar semua anggota bisa menerima informasi secara merata.
Dengan pengelolaan yang lebih tertata dan sistematis, diharapkan keberadaan PKL dalam arena CFD Kudus tetap menjadi daya tarik tanpa mengganggu kenyamanan pengunjung maupun ketertiban ruang publik. (AS/YM)