Lewat Talk Show Keputrian LDII Kudus, Ida Royani Ajak Muslimah Jadi Produktif dan Tangguh

oleh -21 Dilihat
Figur publik nasional Ida Royani saat fashion show dalam Talk Show Keputrian Inspiratif bertema “Menjadi Muslimah yang Produktif: Menyeimbangkan Ibadah dan Kehidupan Dunia dengan Berkarya” yang digelar DPD LDII Kabupaten Kudus di GSG Syaifuddin Zuhri, Panjang, Minggu (26/10/2025). Ia mengajak para muslimah untuk tangguh, berdaya, dan tetap berpegang pada nilai spiritual. (Foto: ist.)

Kudus, isknews.com – Lewat kisah hidup dan pengalamannya, figur publik nasional Ida Royani mengajak para muslimah untuk menjadi pribadi yang produktif, tangguh, dan tetap menjaga keseimbangan antara ibadah serta aktivitas duniawi.

Pesan itu ia sampaikan dalam Talk Show Keputrian Inspiratif bertema “Menjadi Muslimah yang Produktif: Menyeimbangkan Ibadah dan Kehidupan Dunia dengan Berkarya” yang digelar oleh DPD LDII Kabupaten Kudus di GSG Syaifuddin Zuhri, Panjang, Minggu (26/10/2025).

Acara yang diikuti sekitar 500 peserta perempuan ini berlangsung hangat dan sarat makna. Para peserta tampak antusias menyimak pandangan hidup Ida Royani, sosok artis sekaligus inspirator perempuan Indonesia yang dikenal dengan keteladanan dan konsistensinya menjaga nilai moral di tengah derasnya arus modernisasi.

Dipandu oleh Ambarwati, seorang akademisi yang menghadirkan suasana dialog reflektif dan akrab, talk show ini membahas peran penting perempuan dalam menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan produktivitas. Dalam sesi utama, Ida Royani berbagi pengalaman tentang bagaimana tetap aktif berkarya tanpa mengabaikan kewajiban ibadah dan tanggung jawab keluarga.

“Semua orang punya cobaan. Kita harus berusaha kuat dan senantiasa berdoa. Kita punya Allah yang selalu menolong,” ujarnya saat menjawab pertanyaan peserta tentang cara menghadapi tantangan hidup.

Saat ditanya mengenai rahasia menjaga semangat dan kesehatannya, Ida menuturkan dengan santai namun penuh pesan bermakna.

“Saya menjaga makanan, tidak boleh ada makanan cepat saji. Mengurangi zat aditif tambahan di rumah, minum vitamin, istirahat cukup, berpikir positif, dan yang paling penting, kesehatan itu rezeki dari Allah,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta.

Meski telah lama berkecimpung di dunia seni dan desain, Ida Royani tetap tampil anggun, modern, dan syar’i. Penampilannya menjadi simbol keseimbangan antara iman dan aktualisasi diri—sebuah prinsip hidup yang menurutnya perlu dimiliki oleh setiap perempuan muslimah masa kini.

Selain sesi tanya jawab, acara juga diwarnai fashion show muslimah yang menonjolkan busana sopan dan elegan, menggambarkan bahwa keindahan dapat berpadu harmonis dengan nilai kesederhanaan dan kesholehan. Suasana makin hangat ketika Ida memberikan reward kepada beberapa peserta yang berhasil menjawab pertanyaannya, menciptakan interaksi penuh keakraban.

Ketua Panitia Talk Show, Sri Winarni, yang juga menjabat sebagai Ketua Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPD LDII Kudus, menuturkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas perempuan dalam peran sosial dan keluarga.

“Melalui talk show seperti ini, kami ingin membekali perempuan agar menjadi muslimah produktif yang mampu menyeimbangkan ibadah, berkarya, dan tanggung jawab keluarga. Harapannya, terbentuk keluarga yang harmonis, bahagia, dan sejahtera—sakinah, mawaddah, warahmah,” ujar Sri Winarni.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kudus, Muhammad As’ad, S.E., menegaskan bahwa kegiatan keputrian merupakan bagian dari upaya LDII untuk meningkatkan peran perempuan sebagai agen perubahan.

“Kami ingin perempuan LDII menjadi teladan dalam membangun keluarga sakinah dan aktif berkontribusi dalam kehidupan sosial,” ungkapnya.

Para peserta mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari kisah hidup Ida Royani.

“Bu Ida menyampaikan dengan sederhana, tapi pesannya dalam sekali. Beliau jadi contoh bahwa perempuan bisa tetap produktif, menjaga ibadah, dan bahagia,” ujar salah satu peserta.

Menutup acara, Ida Royani menyampaikan pesan mendalam bahwa kebahagiaan sejati perempuan tidak diukur dari pencapaian duniawi semata, melainkan dari kemampuan menjaga keseimbangan antara hati, keluarga, dan pengabdian kepada Tuhan.

“Perempuan yang bahagia adalah yang mampu menjaga dirinya, menyeimbangkan cinta kepada Allah, keluarga, dan sesama,” tuturnya dengan senyum hangat disambut tepuk tangan panjang peserta.

Talk Show Keputrian Inspiratif LDII Kudus ini menjadi bukti bahwa nilai spiritual, produktivitas, dan keteladanan perempuan dapat berjalan beriringan. Lebih dari sekadar ajang motivasi, kegiatan ini menjadi ruang pembentukan muslimah berkarakter luhur—perempuan yang berdaya, beriman, dan berperan aktif dalam membangun keluarga serta masyarakat menuju peradaban yang lebih baik. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :