Kudus,isknews.com – Seiring melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Kudus, kebutuhan tabung oksigen bagi sejumlah rumah sakit melonjak. Itu terjadi sejak sebulan belakangan Dari yang semula hanya 2 ton per hari kini kebutuhan mencapai 4 ton.
Kepala Dinas Kesehatan Kudus Badai Ismoyo menyebut terjadinya peningkatan itu sempat membuat pihaknya khawatir. Terlebih pemenuhan stok terkendala oleh pengiriman yang dilakukan pihak vendor yakni Samator.
Sebab melonjaknya kebutuhan itu tak hanya terjadi di Kudus. Termasuk wilayah lain. Sehingga perlu koordinasi yang tepat.
“Di Jepara kemarin sempat colaps. Dan kami yang biasanya juga ambil di tempat produksi Jawa Barat kini tak bisa. Sebab di sana sekarang juga hanya diperuntukkan untuk sana saja. Sementara di Jawa Timur kebutuhannya juga sama meningkatnya, sampai ke Bangkalan,” ungkapnya, Senin (28/06/2021).
Untuk itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak pemerintah provinsi dan vendor. Agar kebutuhan itu terjamin stoknya. Sehingga tak ada rumah sakit yang kekurangan.
“Pak gubernur telah mengambil langkah dan komunikasi sampai menteri perdagangan agar mengatur kondisinya aman. Sehingga tak lagi ada kecemasan kekurangan oksigen,” jelasnya.
Namun Badai mengakui pihak-pihak rumah sakit sempat merasa cemas. Meski tak ada stok yang sampai habis, tetapi sempat terjadi penipisan.
“Kami memang sempat was-was. Namun sejauh ini tak sampai ada kejadian pasien yang tidak tertolong karena kehabisan atau tidak mendapatkan tabung oksigen. Alhamdulillah aman,” imbuhnya.
Bupati Kudus HM Hartopo menambahkan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak vendor yakni Samator. Hasilnya, pihak Samator menjamin stok tabung oksigen di Kudus aman. Baik jumlah dan harganya.
“Pak Yulianto manager Samator menjamin pasokan ke Kudus aman. Memang pihaknya mengakui peningkatan yang tajam itu di luar prediksi pihaknya,” jelasnya.
Tetapi Hartopo mengaku sempat deg-degan dan senam jantung karena soal gas oksigen menyangkut hajat hidup pasien. Sehingga pihaknya juga bergerak cepat.
“Memang sempat ada kelangkaan. Namun kemarin saya tongkrongi di rumah sakit dan ada penambahan 5 ton. Kami pantau perjalanannya. Dan Alhamdulillah aman. Terisi semuanya,” ungkapnya.
Sehingga dia memastikan stok tabung oksigen sejauh ini di rumah sakit di Kudus aman. Tak ada yang mengeluh kekurangan. Meski stoknya sempat menipis.
“Kami juga koordinasikan distributor Langgeng. Sebenarnya bisa mendistribusikan, tetapi hanya saja tabung gasnya milik Samator. Sehingga perlu rekomendasi dan koordinasi,” terangnya. (YM/YM)