Mahasiswa IAIN Kudus Angkat Pasar Pekaulan Menjadi Buku

oleh -1,745 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Desa Gerit memiliki wisata budaya yaitu Pasar Pekaulan atau yang lebih terkenal di masyarakat dengan nama Pasar Senin Pahing. Pasar Pekaulan merupakan pasar yang ada karena karomah tempat peristirahatannya mbah Duniyah kala itu. Pasar Pekaulan berasal dari kata “kaul” yang berarti perkataan, contohnya ketika ada orang yang memiliki nadzar seperti “Kalau anakku sembuh dari sakitnya akan diajak njajan ke pasar ini.” Adapun sebagai wujud rasa syukur mereka atas dihijabahnya kaulnya oleh Allah SWT maka seseorang tersebut mengunjungi pasar ini. Selain itu, sebagian dari mereka ada yang memiliki kaul yang besar dan sebagai wujud rasa syukurnya maka mereka datang mengunjungi pasar ini dengan membawa Ingkung ayam, dan bahkan ada pula yang menyembelih kambing atau sapi.

Melihat hal tersebut Novia Fidayati selaku koordinator tim penulis menyatakan bahwa “Pasar Pekaulan merupakan wisata budaya yang sekaligus tempat mata pencaharian sebagian warga Desa Gerit, mereka berjualan makanan tradisional seperti kucur, apem, cetot dan dawet. Hadirnya buku ini bertujuan agar para generasi muda mengetahui sejarahnya sehingga pasar pekaulan selalu eksis sepanjang zaman.”

Hadirnya buku Pasar Pekaulan juga disambut hangat juru kunci makam Mbah Duniyah, Muhammad Fasfahis menyatakan bahwa “Hadirnya buku Pasar Pekaulan sangat bermanfaat sekali untuk mengenalkan kepada masyarakat luas tentang kearifan lokal berupa sejarah Pasar Pekaulan dan  sejarah seorang Waliyullah yang membabat Desa Tayu.”

Buku Pasar Pekaulan merupakan buku pertama yang berhasil diterbitkan, dan juga telah terdaftar HAKI dan QRCBN. Bekerjasama dengan pemerintah Desa Gerit perwakilan alumni tim KKN-IK Kacamatan Cluwak Kab. Pati 2021 menyerahkan buku Pasar Pekaulan kepada Kepala Desa Gerit. Adapun rangkaian kegiatan tersebut agendanya adalah penyerahan buku, penyerahan sertifikat HAKI dan penyerahan plakat.

KOMENTAR SEDULUR ISK :