Mahasiswa UMK Raih Empat Medali di PON Papua

oleh -4,827 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Empat mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) menorehkan prestasi di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. Walaupun salah satu atlet harus mengalami cidera, namun mampu mendapatkan hasil cukup membanggakan.

Empat atlet yang menyabet medali tersebut yakni Vinka Widyaningrum yang membawa medali perak, lalu ada M. Ari Susendra dan Fatah A. Majid menyabet medali perunggu. Ketiganya merupakan merupakan atlet Cabor Tarung Drajat. Sementara Ro’isul Umam menyabet medali perunggu dari Cabor Voli Indor.

Atlet peraih medali perak Vinka Widyaningrum mengatakan, raihan medali perak tentu dari hasil latihan keras yang dilakukan nya selama ini. ”Bahkan saat Latihan sempat cidera ankle, sehingga Latihan kurang maksimal karena ada masa pemulihan cidera,” katanya Jumat (15/10/2021).

Bahkan mahasiswi yang tinggak di Desa Gondosari 01/09, Kecamatan Gebog itu sebenarnya sudah Latihan sejak dua tahun lalu, namun karena pandemi pada awal 2020, akhirnya latihan dilakukan di rumah, tentunya dengan pantauan pelatih. Namun akhir 2020 sudah mulai pemusatan latihan, namun belum intens.
”Latihan intens sejak April 2021, selama enam bulan sebelum berangkat PON Papua 2021,” terang gadis kelahiran Kudus, 12 April 2002 itu.

Dengan persiapan yang cukup lama, dari segi mental, fisik dan teknik sudah siap, tidak ada kendala sama sekali. Namun saat di babak penyisihan, ada kendala yang dialami, bagian jempol tangan kanan mengalami bengkak.
Cidera itu langsung ditangani, namun sedikit mengganggu di semi final dan final. Tapi saat bertanding tidak terlalu dirasa. Namun setelah babak final, sakitnya semakin parah dan langsung dicek dokter, ternyata terjadi sedikit retak.
Dalam pertandingan PON, dirinya menghadapi atlet Jawa Timur dalam babak penyisihan, lalu babak semi final dengan atlet Sumatera Barat dan babak final bertemu dengan atlet Papua. ”Tetap bersyukur dengan riham medali perak, sudah berusaha maksimal,” jelasnya.

Sementara itu, atlet lainnya M. Ari Susendra juga berlatih sejak 2019, latihan juga di rumah karena ada pandemi. Karena PON diundur yang semula awal 2020, akhirnya ada sedikit jenuh, apalagi ketika cidera.
Dalam PON Papua 2021 ini, dirinya tidak terlalu banyak kendala, sehingga secara fisik, mental dan Teknik juga sudah dilatih dengan baik. Karena dirinya di kelas Seni Gerak Bertahan Menyerang Dua Arah, dimana ada tiga orang yang beraksi, sehingga butuh chemistry yang baik.
”Karena kita bertiga, jadi harus membangun chemistry yang kuat, sehingga tidak mementingkan ego sendiri, sehingga gerakannya bisa sempurna, ketika ego muncul dan gerakan tidak sesuai, akan mengurangi nilai,” imbuhnya.

Sementara atlet Voli Indor Ro’isul Umam menambahkan, dirinya melakukan Latihan cukup ketat, dalam sebulan bisa Latihan sebnyak 52 kali. Apalagi Voli Indor membutuhkan kerjasama tim, sehingga membutuhkan latihan cukup banyak agar kerjasama tim bisa terbangun maksimal.
Selama latihan tidak ada kendala yang berarti, sehingga dalam pertandingan di PON sudah sangat siap. Kendala yang dialaminya hanya pada penyesuaian cuaca, makanan dan lingkungan di Papua. ”Untuk kendala teknis tidak ada, kami sudah siap bertanding,” jelasnya.

Dia dan tim dalam PON Papua 2021 harus melawan Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Papua dan Papua Barat. Raihan medali perunggu tentu harus di syukuri dan kedepan harus terus kerja keras.
Dia menceritakan, dirinya membayangkan lokasi untuk Cabor Voli Indor berada di daerah kota, namun ternyata loaksinya bisa dikatakan di hutan. Karena dia berpikir kalau Kota Jayapura itu ramai seperti di Jawa, ternyata loaksinya di daerah yang masih banyak pepohonan. ”Tapi akhirnya bisa merasakan suasana papua sih,” imbuhnya.
Dia juga sebelum berangkat bahwa orang Papua orangnya keras, namun ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Dia merasakan sendiri bahkan orang papua juga ramah, tidak seperti yang didalam benaknya selama ini. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :