Makna dan Filosofi Ketupat Sebagai Simbol Lebaran

oleh -1,585 kali dibaca

Ketupat atau panggilan akrabnya Kupat adalah simbol tanda lebaran serta sebagai hidangan makanan saar lebaran tiba, akan tetapi perlu anda ketahui bahwa Ketupat atau Kupat sebagai hidangan saat lebaran ternyata memiliki makna tersendiri seperti Ketupatnya sendiri hingga santannya sebagai pelengkap hidangan masakan ketupat untuk dimakan bersama keluarga.

Lalu apa makna yang terkandung dalam Ketupat sebagai simbol saat lebaran ?

Kita mulai dari Ketupatnya, Ketupat memiliki bentuk segi empat yang terbuat dari janur, dari bentuk yang persegi empat dimana setiap ujung sudut ketupat yang berjumlah empat memiliki makna laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran.
Empat tindakan tersebut adalah:1. Lebaran. 2. Luberan. 3. Leburan. 4. Laburan. Arti Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan

1. Lebaran
Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.

2. Luberan
Bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.

3. Leburan
Maknanya adalah habis dan melebur. Maksudnya pada momen lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

4. Laburan
Berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.
Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.

Selain makna tentang Ketupat, Filosofi yang dijelaskan oleh Sunan Kalijaga atau Raden Syahid mengenai ketupat adalah :

1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia.
Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bentuk bungkusan ketupat ini.

2. Kesucian hati.
Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.

3. Mencerminkan kesempurnaan.
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Idul Fitri.

4. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang “KUPA SANTEN“, Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Salah Mohon Maaf).

Itulah makna, arti serta filosofi dari ketupat. Betapa besar peran para Wali dalam memperkenalkan agama Islam dengan menumbuh kembangkan tradisi budaya sekitar, seperti tradisi lebaran dan hidangan ketupat yang telah menjadi tradisi dan budaya hingga saat ini.

Gimana lur persiapan lebaran ketupat besok ? Ketupatnya sudah matang.

‪#‎Ndasma‬
Foto: Doc. Erwin Tan

KOMENTAR SEDULUR ISK :