Kudus, isknews.com – Pameran Seni Rupa di Festival Pager Mangkok Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus 2024 menghadirkan konsep unik bertajuk Labora(stories).
Selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (6–8/12/2024), pameran ini menjadi ruang bagi para pelajar SMP/MTs untuk mengekspresikan ide dan kreativitas mereka melalui karya seni.
Bertempat di Taman Dolanan KBPW, sekitar 50 lukisan siswa-siswi SMP/MTs sederajat dipamerkan, menghiasi dinding-dinding dan sketsel yang tersedia. Koordinator Pameran, Choirul Anam, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi generasi muda untuk berekspresi sesuai dengan dunia mereka.
“Pameran kali ini sengaja diikuti oleh siswa-siswi tingkat SMP sebagai ruang bagi anak-anak untuk mengeksplorasi kreativitas dan mengekspresikan gagasan mereka,” ujar Anam, Jumat (6/12/2024).
Ia menambahkan, pameran ini juga menjadi sarana KBPW untuk menumbuhkan dan mengembangkan seni di tengah masyarakat Kudus, khususnya di Desa Lau, Kecamatan Dawe. “Kami menyebut Desa Lau sebagai Laboratory Art Usage, sebuah laboratorium seni yang memungkinkan anak-anak muda mengolah ide dan refleksi melalui karya seni,” tambahnya.
Beragam karya seni rupa seperti lukisan, kaligrafi, kolase, hingga mozaik menjadi media refleksi anak-anak atas gagasan dan keresahan mereka. Lukisan kucing oranye, misalnya, mencerminkan rasa kepedulian terhadap nasib hewan sekitar. Beberapa karya lainnya menggambarkan kehangatan keluarga, harapan untuk lingkungan yang lebih baik, hingga kritik sosial terhadap perubahan di sekitar mereka.
Danang, panitia pameran, menyebut acara ini sebagai pesta kecil bagi para siswa untuk merayakan kreativitas. “Dalam setiap karya, ada cerita yang ingin mereka sampaikan—tentang siapa mereka, mimpi mereka, dan cara mereka merespons dunia di sekitarnya,” jelasnya.
Ia berharap pameran seni rupa di Festival Pager Mangkok ke-4 ini dapat menjadi pemantik semangat bagi pelajar Kudus untuk terus berpartisipasi dalam seni, berani berkarya, dan memamerkan hasil karya mereka.
“Semoga kegiatan ini mendorong setiap sekolah di Kabupaten Kudus untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku yang berani menggelar pameran sendiri di masa depan,” pungkas Danang.
Festival Pager Mangkok tidak hanya menjadi ajang seni, tetapi juga ruang untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan semangat berkreasi bagi generasi muda. Pameran seni rupa ini pun diharapkan menjadi inspirasi baru untuk menjadikan Kudus sebagai kota yang kaya akan kreativitas anak muda. (AS/YM)