Isknews.com – (08/02) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengingatkan, media terutama jurnalis untuk siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam menghadapi MEA para wartawan perlu meningkatkan kompetensi, kata Rudi dalam diskusi Perkembangan Pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan di atas KRI Makassar 590, Sabtu (6/2). Menurut Rudiantara, peningkatan kompetensi terutama terkait dengan standarisasi. “Jadi, perlu standarisasi konten dan teks dalam pemberitaan,” ujarnya.
Dalam website resminya dijelaskan bahwa Kemkominfo terus berupaya dan bekerja sama dengan berbagai organisasi media serta perusahaan media untuk meningkatkan kompetensi bagi wartawan. Atas dasar itu, Kemkominfo mendukung peningkatan kompetensi wartawan untuk meningkatkan kompetensi wartawan. Dalam menghadapi MEA, kami bekerja sama dengan beberapa pihak membentuk LSP di bidang TIK. Apa pun tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas (profesi jurnalis), kami dukung, jelas Rudiantara.
Sebelmnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, menyatakan, msa depan bangsa Indonesia berada di tangan pers. Karena pers yang selalu memberikan dan mencari tahu informasi sehingga pers mengetahui akan dibawa kemana bangsa ini. Bahkan pers sebenarnya setiap hari selalu ‘berperang’, dalam artian selalu mencari berita tentang kondisi terkini, mencari informasi, mendidik masyarakat. Kemajuan anak bangsa berada di tangan wartawan, kata Gatot saat mengunjungi KRI Makassar dalam kegiatan Sail of Journalist yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional 2016, Jumat (5/2). Menurutnya, peran pers yang sangat strategis ini bisa juga menjauhkan bangsa Indonesia dari ancaman-ancaman konflik akibat perkembangan global saat ini yang kerap terjadi.
Pers bisa memberitakan dengan cepat jika menemukan ancaman, sehingga dapat ditindaklanjuti oleh TNI agar urung terjadi konflik yang parah, ujar Gatot. Dalam kesempatan bertemu dengan wartawan di Sail Of Journalist, Gatot ‘curhat’ kepada wartawan tentang kekhawatirannya akan perkembangan global saat ini. Jadi, “saya datang kesini dalam rangka mencurahkan isi pemikiran saya, saya yakin wartawan lah yang paling memahami persoalan ini (perkembangan global),” tuturnya. Gatot berbicara di depan seluruh peserta Sail of Journalist di KRI Makassar dalam diskusi kemaritiman dengan tema “Membedah Posisi Indonesia dalam Persaingan Maritim Dunia”. Wartawan senior, Arswendo Atmowiloto menjadi moderator dalam sesi diskusi pertama ini.
Pembicara lain dalam sesi ini adalah Wakil Ketua DPE RI Farouk Muhammad yang mengatakah bahwa tantangan pemerintah yang paling berat sebagai negara maritim adalah mensejahterahkan nelayan. Farouk, yang senator asal NTB ini berharap pemerintah membuat program-program yang bisa mensejahterahkan nelayan agar Indonesia bisa sukses disebut sebagai negara maritim. “Saya tahu pemerintah sudah punya program-program untuk meningkatkan kesejahterahaan nelayan, namun itu harus dioptimalkan implementasinya,” kata Farouk.
Kegiatan berlayar menggunakan KRI Makassar yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 berjalan sukses dan lancar.
Para peserta Sail of Journalist mengaku puas dan mendapatkan sensasi tersendiri menumpangi kapal perang milik TNI AL ini. Selama perjalanan dari Pelabuhan Ujung, Surabaya menuju Dermaga Lembar, Lombok Barat, Panitia HPN 2016 memang menyiapkan serangkaian acara di dalam KRI Makassar. Sesuai dengan tema HPN 2016 “Pers Yang Merdeka Mendorong Poros Maritim dan Pariwisata”, digelar acara diskusi kemaritiman “Membedah Posisi Indonesia dalam Persaingan Maritim Dunia” di Ballroom Perwira KRI Makassar. Kemudian juga workshop Penulisan Wisata Bahari. Panglima TNI Gatot Nurmantyo bahkan menyempatkan diri menyambangi KRI Makassar menggunakan helikopter sebagai bentuk dukungan dan apresiasinya terhadap kegiatan Sail of Journalistt dan HPN 2016.
Pada malam hari usai acara diskusi, peserta Sail of Jouranlist dihibur oleh band personil KRI Makassar dan penampilan stand up comedy dari para peserta Sail of Journalist. Kegiatan malam hari ini menjadi “malam keakraban” bagi para peserta dengan kru kapal KRI Makassar yang berasal dari satuan TNI AL. Perjalanan menggunakan kapal KRI Makassar menuju venue pelaksaan HPN 2016 di Lombok adalah yang pertama kalinya sepanjang sejarah gelaran Hari Pers Nasional.(SM/red)