Kudus, isknews.com – Komunitas Metal Society Kudus kembali mengguncang jagat musik bawah tanah dengan menggelar festival tahunan KUDUS BERGEMA 2025, yang kali ini mengusung konsep unik: perpaduan antara musik keras dan tradisi lokal khas masyarakat Kudus.
Festival digelar pada Minggu, 4 Mei 2025, di Multifunction Sport Hall Balai Jagong, Wergu Wetan, Kudus, mulai pukul 13.00 hingga 21.00 WIB. Tahun ini, KUDUS BERGEMA mengangkat tema budaya “Bukak Luwur” sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.
Ketua Metal Society Kudus, Khoirur Rozaq, menyampaikan bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi musik, tetapi juga sarana mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda melalui pendekatan kreatif.
“Tema ‘Bukak Luwur’ kami pilih karena hampir semua desa di Kudus mengenal tradisi ini. Kami ingin mengangkatnya agar lebih relevan di kalangan muda, terutama lewat medium yang mereka gemari, yaitu musik,” ujar Rozaq usai acara, Minggu (4/5/2025).
Festival ini menampilkan 12 band lokal dari berbagai kota di Karisidenan Pati, serta dua bintang tamu nasional: Innerbeauty dari Jakarta dan Radang Kelamin dari Depok. Genre yang dibawakan pun beragam, mulai dari metal, punk, hardcore, hingga rock alternatif.
Adapun line-up band lokal yang turut memanaskan panggung antara lain Kurioz, Innocent Voice, Sick For It, Berzier, Altaraven, R.O.H, Disfixation, Ax6, Lenthog Riot, A.B.T.D, Ending Stories, dan Crowax.
Rozaq mengungkapkan bahwa meski musik keras seperti rock dan metal masih digemari kalangan terbatas, antusiasme penonton tetap tinggi dan suasana konser berlangsung meriah serta aman.
“Kami sadar bahwa skena musik seperti ini belum begitu luas jangkauannya. Tapi kami yakin jika dikemas dengan pendekatan budaya, masyarakat akan lebih terbuka. Ini langkah awal untuk menjadikan musik keras sebagai bagian dari ekosistem budaya Kudus,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap festival ini dapat menjadi ikon budaya tahunan yang menarik perhatian masyarakat, bahkan dari luar kota. Ia juga berharap ada dukungan lebih dari pemerintah dan dinas terkait dalam hal perizinan serta fasilitasi.
“Kami ingin KUDUS BERGEMA jadi kebanggaan bersama, bukan hanya komunitas musik. Sebuah acara besar yang punya nyawa lokal,” kata Rozaq.
KUDUS BERGEMA sendiri telah menjadi agenda rutin komunitas Metal Society Kudus dalam beberapa tahun terakhir. Selain menjadi panggung ekspresi bagi musisi rock dan metal, festival ini juga menjadi ruang kolaborasi budaya dan kreativitas anak muda di Kota Kretek.
“Kami percaya musik dan budaya bisa berjalan beriringan. KUDUS BERGEMA adalah bentuk dari keyakinan itu,” tutup Rozaq. (AS/YM)