MGBK Kudus : 56 Kampus Meriahkan Gebyar Expo Virtual Perguruan Tinggi 2022

oleh -1,662 kali dibaca
Terlihat duduk bertiga, dari kiri, Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kudus, Salma Munawarah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Jawa tengah, Sugiyanto dan Koordinator Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Kudus, Puji Rahayu, saat membuka Gebyar Expo Virtual Perguruan Tinggi 2022, di SMA 1 Gebog Kudus, Senin (21/2/2022). (Foto: Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Sebanyak 56 kampus dari berbagai daerah di pulau Jawa dan luar Jawa turut memeriahkan gelaran Gebyar Expo Virtual Perguruan Tinggi 2022 (pameran pendidikan virtual) di Kudus, Senin – Rabu (21-23/2/2022). Acara tersebut diselenggarakan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Kudus.

“Ada 56 kampus dari perguruan tinggi (swasta maupun negeri) yang terlibat, 6 diantaranya dari perguruan tinggi negeri (PTN) yakni 2 Perguruan Kesehatan turut, 2 kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN), lalu dari Sekolah Kedinasan dan dari Kodim,” kata Puji Rahayu, Koordinator MGBK Kudus kepada isknews.com usai pembukaan acara tersebut di SMA 1 Gebog Kudus.

Ia menjelaskan, acara yang ditujukan bagi siswa-siswi kelas XII tingkat SMA sederajat ini berlangsung selama tiga hari secara virtual melalui kanal aplikasi ZOOM atau google meet.
“Targetnya siswa kelas 12 baik itu SMA, MA maupun SMK, serta di dampingi oleh bapak ibu guru BK masing-masing sekolah melalui Zoom atau Google meet, itu berlangsung di hari kedua dan ketiga,” kata Puji yang juga Kepala SMA 2 Bae Kudus itu.

Dalam sambutan virtualnya, Ketua Dewan Pembina Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Indonesia, Prof. Dr. Drs. Mungin Eddy Wibowo M.Pd., Kons. mengapresiasi panitia (MGBK Kudus) yang telah menyelenggarakan Gebyar Expo Virtual Perguruan Tinggi 2022 di tengah pandemi saat ini.

“Saya apresiasi atas digelarnya acara ini, terlebih saat pandemi MGBK kudus bisa memfasilitasi 56 perguruan tinggi untuk bisa mengenalkan dan mempresentasikan ke siswa-siswi kelas XII dan orang tua siswa dalam, memilih yang terbaik sesuai kondisi dan minat bakat siswa,” tuturnya.

Untuk itu, menurut Prof. Mungin Eddy Wibowo, MGBK Kudus bisa menjadi role model (percontohan) bagi MGBK di lain daerah.
“Sudah kita share di grup WA MGBK Nasional, jika MGBK Kudus sedang punya hajat menyelenggarakan Expo tersebut,” ujarnya.

“Semoga dengan expo ini, kita bisa melihat prodi yang ditawarkan banyak kampus, silahkan cermati sesuai kemampuan, lalu mencocokkan diri dengan program studi yang kalian pilih,” pesannya kepada pelajar kelas XII saat pembukaan virtual saat itu.

Dari mars MGBK itu, lanjut Prof. Mungin Eddy Wibowo, hendaknya betul-betul di wujudkan, tugas guru BK membantu siswa untuk bisa memahami diri sendiri dn lingkungan, dalam hal ini menjadi penghubung antara siswa kelas XII dengan perguruan tinggi yang mau di masuki.

Sesuai tema yang diangkat, ‘Menuju Insan Pelajar Pancasila’, diharapkan bisa sesuai sesuai apa yg telah dicanangkan oleh KemenDikNas.

Prof Mungin menyebut, ada 6 Filosofi dari tema tersebut yang bisa disimpulkan,

Pertama, Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

Kedua, Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

Ketiga, Gotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

Keempat, Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.

Kelima, Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.

Keenam, Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Jawa tengah, Sugiyanto mengatakan acara ini telah rutin digelar setiap tahunnya. Untuk tahun ini masih sama tahun kemarin, yakni secara virtual karena pandemi. “Karena pandemi, digelar virtual dan terbatas,” jelasnya,

Panitia, lanjut Sugiyanto, telah menyediakan slot perguruan tinggi, dimana setiap kampus disediakan waktu untuk presentasi, lalu dari siswa juga diberikan sesi dialog langsung, dan sebagai moderator dari MGBK Kudus.

Menurutnya, antusiasme ini tidak terlepas dari manfaat yang bisa mereka peroleh, khususnya informasi mengenai perguruan tinggi yang mereka minati, mulai dari biaya, sistem seleksi, hingga program beasiswa.

Acara ini diharapkan ada peningkatan jumlah persentase siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, yang kedua tentu siswa dan orang tua memperoleh kemudahan layanan dalam mencari informasi tentang perguruan tinggi,

“Ada pemberdayakan siswa agar semakin banyak yang melanjutkan ke pendidikan tinggi, kedua tentu saja untuk memberikan pemahaman tentang program studi (Prodi) yang diminati, yang ketiga pada akhirnya anak-anak bisa memilih perguruan tinggi sesuai dengan kemampuannya, baik material maupun passionnya, sehingga tidak salah masuk jurusan,” ungkapnya.

Sementara Kepala Kemenag Kudus, Suhadi melalui Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad), Salma Munawarah mengharapkan anak-anak, siswa kelas XII tidak lagi bingung menentukan pilihannya, karena bisa menjadi informasi yang sangat berguna bagi siswa maupun orang tuanya terkait informasi perguruan tinggi, terlebih bagi yang terkendala masalah ekonomi, bisa mendapat informasi beasiswa terupdate,

“Penting sekali untuk memacu anak-anak kita yang memang saat ini kendalanya kebanyakan ekonomi, dengan adanya info beasiswa dan apabila mereka bisa berpartisipasi ini mendukung masa depan mereka nanti,” tuturnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :