Minim Pengunjung, Komisi B DPRD Kudus Tinjau Pengelolaan Hotel Graha Muria

oleh -1,340 kali dibaca
Foto bersama Komisi B DPRD Kudus saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Hotel Graha Muria, Senin (03/02/2025). (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Komisi B DPRD Kudus melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Hotel Graha Muria guna meninjau kondisi dan pengelolaan hotel yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus. Dalam sidak tersebut, DPRD menyoroti minimnya jumlah pengunjung serta kondisi beberapa fasilitas yang dinilai kurang optimal.

Diikuti sejumlah anggotanya, Ketua Komisi B DPRD Kudus, Sutejo, mengungkapkan bahwa hotel yang terletak di kawasan wisata Colo, Kecamatan Dawe, tersebut belum dikelola secara maksimal.

“Banyak kamar yang rusak dan belum diperbaiki, akibatnya masyarakat yang ingin menginap tidak bisa menikmati fasilitas secara maksimal,” ujar Sutejo, Senin (03/02/2025).

Ia menekankan pentingnya revitalisasi agar hotel ini dapat menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kudus, khususnya mereka yang melakukan perjalanan religi ke Makam Sunan Muria.

“Graha Muria seharusnya bisa menjadi destinasi penginapan utama bagi peziarah. Jika dikelola dengan baik, tentu akan meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.

Sidak ini juga menyoroti kondisi vila di belakang hotel yang telah lama tidak digunakan. Komisi B mendorong agar Disbudpar segera melakukan perbaikan dan inovasi guna menarik lebih banyak pengunjung.

“Kalau vila-vila ini direnovasi dan dibuat lebih menarik, tentu bisa meningkatkan daya tarik bagi wisatawan,” lanjut Sutejo.

Komisi B DPRD Kudus juga mempertanyakan potensi pendapatan hotel serta strategi pengelolaan ke depan. Mereka mendorong adanya kerja sama dengan pihak swasta jika Disbudpar mengalami kendala dalam mengelola hotel secara optimal.

“Jika memang dinas tidak mampu mengelola dengan baik, ada opsi untuk menggandeng pihak ketiga agar hotel ini lebih berkembang,” kata Sutejo.

Selain itu, DPRD Kudus juga menyoroti kemungkinan mengintegrasikan Hotel Graha Muria dengan kawasan wisata sekitar, seperti Taman Ria Colo dan Pasar Buah. Dengan adanya konsep wisata terpadu, diharapkan hotel ini bisa lebih menarik minat wisatawan.

“Konsep ini bisa menjadi solusi agar wisatawan tidak hanya sekadar berziarah, tetapi juga menikmati fasilitas lain yang tersedia,” ujar Sutejo.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyusun kajian perbaikan untuk sejumlah fasilitas di Hotel Graha Muria.

“Kami ingin menambah ruang pertemuan outdoor agar bisa digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat. Selain itu, vila dan paviliun yang ada juga akan diperbaiki agar lebih layak,” jelasnya.

Terkait anggaran perbaikan, Mutrikah menyebut bahwa tahun ini hanya tersedia sekitar Rp 200 juta untuk rehabilitasi Graha Muria.

“Anggaran ini masih sangat terbatas, namun kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki fasilitas yang ada,” ujarnya.

Mutrikah menambahkan bahwa pihaknya sudah memiliki konsep dan Detail Engineering Design (DED) untuk pengembangan kawasan tersebut.

“Kami telah merancang master plan, termasuk pembangunan jembatan yang menghubungkan berbagai area wisata agar lebih nyaman bagi pengunjung,” jelasnya.

Dengan adanya sidak ini, DPRD Kudus berharap Disbudpar segera mengambil langkah konkret agar Hotel Graha Muria bisa menjadi penginapan representatif bagi wisatawan dan peziarah yang berkunjung ke Kudus. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :