Kudus, isknews.com – Bentuk dan disain gedung Grha Pemuda Muhammadiyah milik Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Getasrabi, viral dimedia sosial. Lantaran gedung ini memiliki bentuk bangunan serta arsitektur eropa klasik yang menyerupai bangunan gereja yang bannyak terdapat di Indonesia. Mulai dari halaman, jendela, atap bangunan, hingga joglo.
Dari pantauan media ini, sepintas memang demikian, gedung yang diproyeksikan dapat digunakan untuk pertemuan dan kegiatan lainnya tersebut berada satu kompleks dibelakang PKU Muhammadiyah , Kompleks Wage Trade Centre, Jl. Kaliwungu – Besito, Getassrabi, Gebog, Kudus, desain bangunannya memang mirip gereja. Bila kita tidak melihat logo bulat lambang Muhammadiyah berwarna hijau serta logo Pemuda Muhammadiyah berwarna merah yang terpampang di bawahnya.
Belum lama ini pembangunan gedung tersebut telah diresmikan oleh ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haidar Nashir bersama ketua PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini serta Sekretaris Umum Prof Abdul Mu’ti yang kebetulan warga asli Desa Getassrabi bersamaan dengan peresmian PKU.
Menanggapi bentuk bangunan tersebut ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah haidar Nashir mengatakan, ini justru lebih bagus, pasalnya sebuah bangunan itu milik dunia dan bukan golongan. Haedar menyebut itu sebagai bentuk inklusifitas dalam budaya, selama tidak memakai simbol simbol tertentu, hal itu menurutnya bukan suatu yang dipermasalahkan.
“Ini sebagai bentuk inklusifitas dalam budaya. Selama tidak memakai simbol-simbol tertentu, hal itu menurutnya bukan suatu yang dipermasalahkan,” ujar Haedar, Minggu (11/09/2022).
Menurut Haedar dengan gedung yang dibangun oleh pengurus ranting Muhammadiyah Kudus, dengan ada klasiknya khas Kudus di gedung tersebut menurutnya dapat membawa relasi inklusif. Gedungpun sebagaimana Muhammadiyah menjadi sarana untuk berkomunkasi dengan antar golongan dan antar agama.
“Desain gedung ini milik dunia. Ketika kita datang ke Eropa misalnya, kita akan melihat banyak bangunan atau gedung yang seperti di Timur Tengah. Sebab pada ketika Eropa masih di masa kegelapan, Timur Tengah sedang maju, dan bentuk bangunannya diadaptasi oleh Eropa,” ucap Haedar.
Dalam peresmian gedung Ghra Pemuda Muhammadiyah, Haidar mengapresiasi langkah ranting Muhammadiyah getasrabi, menunjukkan model yang menggabungkan dakwah dan amal usaha berkemajuan.
“Meski di tingkat ranting Getassrabi juga telah memiliki PKU Muhammadiyah yang akan menjadi pusat pelayanan kesehatan umum, serta SD Aisyiyah Multilingual,” tuturnya. (YM/YM)