Modifikasi Motor di Kudus: Antara Kreativitas dan Kekhawatiran

oleh -46 Dilihat
oleh

Kudus, isknews.com – Seiring maraknya tren modifikasi motor di kalangan anak muda, muncul juga kekhawatiran soal penyalahgunaan kendaraan yang dimodifikasi untuk aksi balap liar. Di tengah fenomena itu, Faisal (25), seorang pemilik bengkel modifikasi di Kudus, memilih tetap menjalankan usahanya dengan profesional sambil menjaga etika kerja.

Sudah lima tahun Faisal menjalankan usaha bengkelnya. Usaha ini ia rintis dari kecintaannya pada dunia otomotif sejak muda. Bengkelnya kini dikenal luas di kalangan remaja dan pelajar karena melayani berbagai permintaan modifikasi, mulai dari oprek mesin hingga pengecatan bodi motor.

“Biasanya yang datang itu anak-anak muda, pelajar. Banyak yang minta oprek mesin, tapi cat bodi juga sering. Macem-macem,” ujarnya saat ditemui di bengkel miliknya.

Ketika ditanya soal tujuan modifikasi, Faisal menyebut bahwa permintaan antara tampilan dan performa bisa dikatakan seimbang. “Kalau menurut saya sih sebanding ya. Ada yang cuma pingin motornya keren, ada juga yang pingin tarikannya lebih kenceng,” jelasnya.

Namun demikian, tren modifikasi ini tak jarang dikaitkan dengan maraknya balap liar, terutama saat malam Jum’at dan malam Minggu di beberapa titik kota Kudus. Faisal menilai bahwa hal tersebut sangat tergantung pada individu masing-masing.

“Tergantung orangnya, mas. Ada anak yang motornya udah siap balapan banget tapi dia nggak pernah balapan. Ada juga yang modifnya nggak ekstrim tapi semangat balapannya tinggi,” tuturnya.

Ia juga mengaku kadang merasa dilema saat mendapat permintaan untuk meningkatkan performa motor secara signifikan.

“Ya pasti pernah kepikiran sih. Tapi saya ini kerja sesuai porsi saya. Yang penting saya kasih produk yang baik, tanggung jawab penggunaannya tetap di tangan pemiliknya,” kata Faisal, sambil tetap memperbaiki motor di hadapannya.

Lebih lanjut, Faisal menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga anak-anak agar tidak menyalahgunakan hobi otomotif ini.

“Orang tua punya peran penting, mas. Kadang kontrol dari rumah itu kurang. Anak udah bisa bawa motor, tapi pengawasan dan arahan kurang. Padahal edukasi keselamatan itu penting banget,” tambahnya.

Ia juga menyambut baik wacana pembangunan sirkuit resmi untuk komunitas balap di Kudus. Baginya, itu bisa jadi solusi konkret untuk menyalurkan hobi anak muda secara positif.

“Sangat bagus kalau ada sirkuit resmi, mas. Apalagi minat anak-anak muda ke dunia balap itu tinggi. Tapi juga harus diperhatikan waktunya, jangan sampai ganggu sekolah atau aktivitas penting lainnya,” katanya.

Di akhir perbincangan, Faisal menyampaikan harapannya agar anak-anak muda tetap berhati-hati dan bertanggung jawab atas hobi mereka.

“Semoga dengan makin banyaknya kejadian kecelakaan, anak-anak muda jadi makin sadar. Harus lebih hati-hati dan orang tua juga jangan lepas tangan. Hobi itu bagus, tapi jangan sampai jadi petaka,” pungkasnya. (Ridwan)

KOMENTAR SEDULUR ISK :
oleh