Museum Jenang Kudus Miliki Koleksi Terbaru Mainan Jadul Anak-Anak Tempo Dulu

oleh -1,281 kali dibaca
Hesti Tri Hartanto, Pengelola Museum Jenang dan Gusjigang Kudus saat menunjukkan koleksi terbaru mainan tradisional tempo dulu

Kudus, isknews.com – Museum Jenang dan Gusjigang X Buliding yang berada di Jl. Sunan Muria No.33, Glantengan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah belum lama ini memiliki koleksi terbaru.

Museum yang masih satu lokasi dengan pusat oleh-oleh itu mengenalkan koleksi terbarunya yakni ‘Mainan Tradisional Anak-anak Tempo Dulu’.

Saat isknews.com melihat langsung pada Senin  (21/8/2023), Ada 10 jenis mainan di dalam diorama yang dipamerkan ke pengunjung, sepuluh koleksi tersebut yakni yoyo, ketapel, gangsing, bedilan, dan dakon. Lalu ada bekel, glindingan, terbang, kelereng, dan karetan.

Hesti Tri Hartanto, Pengelola Museum Jenang dan Gusjigang Kudus mengatakan, penambahan koleksi tersebut sebagai wujud inovasi dan pengembangan, dalam hal ini mainan tradisional itu supaya mengingatkan memori pengunjung di waktu silam,

“Kami sengaja hadirkan 10 mainan tradisional itu untuk mengingatkan kembali (bernostalgia) dengan mainan yang pernah jaya sekaligus pernah di mainkan anak-anak yang kala itu,” kata tri kepada awak media.

Selain itu, mainan tradisional itu juga memberikan pengetahuan ke generasi muda (milenal) saat ini, jika waktu dulu ada mainan tradisional yang dimainkan oleh generasi terdahulu.

”Seiring perkembangan zaman dan teknologi, mainan tradisional sudah bergeser atau tergerus dengan mainan modern saat ini, kami ingin mengingatkan generasi lama dan mengedukasi generasi saat ini (milenial) jika dahulu itu ada mainan seperti ini,” katanya, Senin (21/8/2023).

Dalam prosesnya, pihak Museum Jenang X Building Kudus mendatangkan seniman yang sudah berpengalaman,

“Kami menggandeng seniman lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk menyediakan mainan tradisional itu. Prosesnya sekitar tiga bulan dan baru kami display pekan lalu,” ungkapnya.

Terkait harganya, lanjut Tri, dirinya enggan menyebutkan, karena yang terpenting bisa bermanfaat untuk pengunjung,

“Untuk biaya yang telah dikeluarkan, tidak usah kami sampaikan, tentu tidak bisa menghitungnya karena koleksi museum tersebut memiliki nilai seni dan sejarah, intinya sih bisa bermanfaat untuk pengunjung,” tandasnya.

Diketahui, Museum Jenang X Building memilik beragam koleksi sebelumnya, diantaranya, ruang trilogi ukhuwah, miniatur Menara Kudus, diorama Pasar Bubar, rumah adat kudus, dan yang belum lama diperkenalkan galeri Alquran, miniatur rumah kembar, rumah kapal, koleksi media promosi Nitisemito serta beberapa koleksi lainnya.

Hesti Tri Hartanto mengungkapkan komitmen Mubarok Food memberikan ruang edukasi kepada masyarakat karena semua koleksi yang ada memiliki nuansa edukatif.

Mulai dari tokoh organisasi Islam hingga pengusaha sukses di era tahun 1938 juga tersaji di museum jenang.
 
“Kami ingin menginformasikan seluas-luasnya tentang benda-benda maupun bangunan bersejarah yang di Kudus maupun di Tanah Air yang dimungkinkan banyak orang yang belum mengetahuinya, termasuk sejarah keberadaannya,” ujar Hesti Tri.

Seperti halnya Ruang Trilogi Ukhuwah yang memuat tentang ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan dengan slogan pondasi pembangunan negeri menguatkan NKRI dan jadi perekat umat. Di dalam gedung tersebut, menggambarkan kerekatan yang diwakili oleh ormas keagamaan terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
 
“Ruang ini menggambarkan persaudaraan dan ikatan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan,” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :