Kudus, isknews.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa pandemi di Kabupaten sangat berdampak bagi beberapa sektor. Salah satu yang merasakan dampaknya ialah Museum Kretek Kudus.
Kunjungan wisatawan di Museum Kudus dinilai berkurang drastis. Apalagi di masa pandemi covid-19, beberapa sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh. Yang mana berdampak pula kegiatan kunjungan ke tempat wisata, termasuk wisata edukasi di Kudus.
Tidak hanya dari dalam kota, wisatawan dari luar Kudus juga sangat dibatasi. Hal ini melihat dari adanya pembatasan mobilitas untuk menekan penyebaran covid-19.
Padahal, salah satu penyumbang kunjungan tersebar di Kabupaten Kudus adalah adanya kunjungan dari sekolah-sekolah yang melakukan wisata edukasi. Kemudian, ditambah dari adanya kunjungan dari para peneliti lintas daerah.
Di masa pandemi ini, apalagi Kudus masuk pada kategori PPKM Level 3, kunjungan di Museum Kudus rata-rata diisi oleh masyarakat umum lokal saja.
Admin Museum Kretek, Rina Hidayati Noor (35) menyampaikan, pada masa pandemi, bahkan sebelum penerapan pembatasan kunjungan 50 persen di tempat-tempat wisata, Museum Kretek sudah sangat terdampak dan sepi pengunjung.
“Sebelum ada imbauan pembatan 50 persen kunjungan, sini (Museum Kretek) sudah sepi pengunjung, sangat terdampak sekali,” ujarnya.
Museum Kudus pun juga sering buka-tutup layanan, lantaran lonjakan kasus covid-19 yang sempat melambung di Kabupaten Kudus. Dan kondisi tersebut dirasa sangat berdampak sekali pada angka kunjungan di Museum Kretek.
“Selama pandemi kita juga sering buka tutup karena himbauan pemkab, jadi memang jumlah pengunjung turun drastis,” tambahnya.
Ditambah lagi, masyarakat yang sudah sadar akan adanya pembatasan mobilitas di tengah-tengah pandemi. Sehingga, tidak heran bila tempat wisata mengalami penurunan pengunjung.
“Mungkin tidak cuma Museum Kretek yang merasa, tapi tempat-tempat wisata lain juga pasti merasakan efek dari pandemi ini,” ucapnya.
Menurut penuturannya, kunjungan wisatawan di Museum Kudus hanya puluhan saja yang tercatat tiap harinya. Mayoritas dari mereka yang berkunjung adalah masyarakat umum. Sementara untuk kunjungan dari sekolah masih sangat terbatas. (MY/YM)