Orator Aksi Damai Hari Buruh : May Day Adalah Hari Raya Buruh, Tapi Kenapa Buruh Takut Merayakannya

oleh -1,021 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Aksi Damai dalam rangka peringati Hari Buruh Internasional 1 Mei,  Siang tadi digelar di simpang 7  Kudus, Minggu (1/5), aksi yang digelar pada sekitar pukul  13.30 digelar oleh PRD (Partai Rakyat Demokratik) dan KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia).

Dalam aksinya para pengunjuk rasa menggelar poster dengan bebagai tulisan diantaranya,Buruh butuh Sejahtera, laksanakan Psl 33 UUD 1945,  segera sahkan RUU perlindungan PRT,  Hapuskan sistim kerja outsorcing dan Stop kekerasan terhadap PRT, perlakukan secara manusiawi.

Masa yang dihadiri aktifis buruh ini terlihat kompak baik dari KSPI, PRD, KMKB serta SPSI Kabupaten Kudus. Orasi diawali oleh Slamet Mahmudi dilanjutkan aktifis dari LSM Kudus, Sururi Mujib, Jayadi, Achmad Fikry dan beberapa aktifis lain ini berjalan dengan lancar dibawah kawalan Polres kabupaten kudus.

Masa juga sempat mengadakan longmarch dari Jl.Jend. Sudirman memutar lewat sebelah selatan jalan Ramayana dilanjutkan ke Jl. Pemuda depan sultan Fried chicken dan kembali di Jl. Jend. Sudirman hingga demontrasi berakhir.

Inilah inti dari tuntutan para aktifis buruh yang sempat berorasi pada siang tadi: Bahwa UMK yang selama ini ditetapkan oleh pemkab Kudus dianggap masih belum maksimal, Pemerintah menetapkan bahwa tanggal 1 Mei merupakan hari buruh, mau tidak mau suka tidak suka ini adalah hari raya buruh tetapi mengapa buruh hari ini tidak mau merayakan, hal ini karena mereka ketakutan pada perusahaannya karena mereka tertindas.

Seharusnya negara adil melindungi buruh termasuk buruh rumah tangga padahal biaya hidup mahal sedangkan gaji mereka murah dan negara harus melindungi serta memperjuangkan nasib buruh yang kerjanya hampir 24 jam tetapi kesejahteraan tidak diperhatikan, Pemerintah untuk segera hadir dalam rangka melindungi dan mensejahterakan buruh dan pekerja rumah tangga.

Para pekerja yang bekerja di pemerintah gajinya juga belum sesuai dengan UMK yang ditetapkan sesuai instruksi Gubernur dimana gaji yang diterima diatas UMK tetapi di Kudus kenyataannya tidak sesuai oleh sebab itu mari kita berjuang bersama memperjuangkan upah agar sesuai UMK dan wajib dilaksanakan,

Ada pertanyaan besar di setiap peringatan hari buruh kenapa selalu dilakukan aksi, pasti ada yang belum beres. b. Gaji buruh rokok masih kecil apabila dibandingkan dengan yang dinikmati pemiliknya oleh karenanya kami sangat mengkritisi pola kerja seperti ini yaitu borongan dengan pengupahan sesuai UU 2003 ada pekerja tetap ,dan harian, buruh rokok termasuk pekerja tetap karena menjadi inti. oleh karena itu kita perjuangkan karena serikat pekerja yang mereka ikuti seolah tidak mampu memperjuangkan mereka alias mandul. mereka hanya membawa pulang 20 ribu sampai 25 ribu sehingga kemungkinan besar perihal cuti, THR dan hak lainnya rentan dilanggar perusahaan.

Betapa kita serius dan sungguh-sungguh dan tidak hanya setengah setengah dan kita juga harus melibatkan rekan mahasiswa untuk peduli dengan nasib buruh serta memperjuangkan kesejahteraannya, kata orator, itulah rangkuman dari berbagai tuntutan yang disuaakan oleh para aktifis buruh pada aksi damai siang tersebut. (YM)

 

 

KOMENTAR SEDULUR ISK :