KUDUS , ISKNEWS.COM – Pasar Puri yang dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan ” Warung ” menjajankan pelbagai jajanan tradisional hingga kebutuhan pokok warga desa Bulungcangkring dan sekitarnya.
Pasar yang memiliki panjang dan lebarnya 500 X 50 meter ini mempunyai macam – macam jajanan tradisional yang sekarang jarang ditemui di pasar lokal serta aneka kebutuhan pokok sandang dan sembako tersedia disana.
Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun ISKNEWS.COM terdapat 80 pedagang yang berada di Pasar Puri. Jumlah kios ada 46 ( 5 toko besar buka setiap hari ), 15 lapak (beratap namun tidak berdinding), dasaran ( lesehan tidak beratap dan tidak berdinding) sebanyak 19.
Pedagang tidak hanya dari Bulungcangkring saja tapi luar desa juga seperti
Bulung Kulon , Jekulo , bahkan Tenggeles.Masyarakat menilai bahwa keberadaan
Pasar Puri ini menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar
termasuk juga sebagai pemutar roda perekonomian tingkat desa.
Pengunjung pasar yang kebetukan warga Bulung Kulon Khofifah menyebut dirinya sering datang ke Pasar Puri untuk membeli sejumlah kebutuhan termasuk jajan tradisional “ Kenyol “ di lapak Mbah Biah. “Aku angger dino tuku kenyole Mbah Biah, rasane enak,” dengan logat Kudusan kenthal.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan melalui Kepala Bidang Pengelolaan Pasar , Andi Imam Santoso saat dihubungi ISKNEWS.COM ( 02-04-2019 ) menyebut bahwa disana menjadi tempat berputarnya ekonomi wilayah pedesaan dimana keberadaannya mampu menjadi alternatif memenuhi kebutuhan masyatrakat.
“ Menjadi sebuah potensi ekonomi kerakyatan yang mampu memotar roda perekonomian masyarakat desa ” Terangnya.Saat disinggung mengenai pembangunan Pasar Puri ke depan dirinya belum bisa memberikan keterangan sebab keberadaan tempat berjualan tersebut harus dilakukan kajian.( ZAM/TEST/Mr)