Kudus, isknews.com – PASKAS (Pasukan Amal Sholeh) bersama Gerakan Infaq Beras (GIB) Kabupaten Kudus mengadakan kegiatan syiar silaturahim kolaborasi di Aula Mubarokfood pada Minggu (17/11/2024). Acara ini menghadirkan narasumber Yus Ibnu Yasin, Founder Maqna Consulting, yang memberikan motivasi dengan tema “Sinergi untuk Berbagi: Memberikan Cinta yang Utuh sebagai Orang Tua Asuh.”
Amalia Krilan, Komandan PASKAS Kudus, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mempertemukan wakil pondok mitra Gerakan Infaq Beras dengan para donatur yang disebut sebagai “orang tua asuh.” Menurutnya, gerakan ini telah berlangsung selama 44 bulan dan konsisten mengirimkan bantuan beras setiap bulan ke 13 pondok pesantren tahfidz, yatim, dan dhuafa di Kudus. Saat ini, ada sekitar 850 santri penerima manfaat dari program ini.
“Gerakan Infaq Beras ini menghimpun donasi berupa uang yang kemudian diakumulasikan menjadi beras berkualitas terbaik untuk mendukung kebutuhan makan santri. Harapannya, para donatur mendapatkan berkah dari amal jariyah santri yang setiap hari memegang Al-Quran, sehingga pahala mengalir pula kepada para donatur dan orang tua mereka,” ujar Amalia.
Amalia juga mengungkapkan bahwa kegiatan syiar silaturahim ini dihadiri oleh sejumlah tamu dari Kemenag Kudus dan pejabat Sekda. Ia berharap, dengan adanya pertemuan ini, lebih banyak pihak yang tergerak untuk bergabung dan mendukung Gerakan Infaq Beras.
“Saat bertemu langsung dengan wakil-wakil pondok dan mendengar testimoni dari para ustadz serta doa-doa santri, banyak tamu yang terketuk hatinya untuk ikut bergabung. Kami berharap, gerakan ini semakin dikenal luas dan dapat menebar manfaat lebih besar,” tambahnya.
Gerakan Infaq Beras sendiri diinisiasi oleh Ustadz Lukmanul Hakim dari Pontianak dan telah tersebar dari Sabang hingga Merauke. Di Kudus, gerakan ini telah mendapat dukungan dari sekitar 120 orang tua asuh dan terus bertambah setiap bulannya. Amalia menambahkan bahwa PASKAS Kudus yang berdiri sejak 2021 akan terus mengembangkan gerakan ini agar semakin banyak pondok pesantren yang bisa menerima manfaat.
“Insya Allah, ke depan kami akan melakukan survei untuk menambah jumlah pondok mitra, sehingga semakin banyak santri yang mendapatkan dukungan. Dengan kepedulian dari masyarakat, kami yakin gerakan ini akan terus berkembang dan membawa berkah bagi semua pihak yang terlibat,” pungkas Amalia.
Dalam kesempatan tersebut, Yus Ibnu Yasin sebagai motivator menyampaikan bahwa krisis terbesar saat ini bukan hanya krisis ekonomi, tetapi juga krisis kepedulian.
“Gerakan Infaq Beras menjadi momentum untuk mengajak masyarakat lebih peduli. Melalui gerakan ini, kita bisa membantu santri yang sedang mempelajari Al-Quran agar mendapatkan nutrisi yang baik, sehingga mereka bisa maksimal dalam menghafal,” tuturnya. (AS/YM)