Kudus, isknews.com – Meski hanya sedikit, grafik capaian laba Perusahaan Daerah (PD) Apotek Kabupaten Kudus kini mulai beranjak naik. Perusda milik Pemkab Kudus yang juga lebih dikenal dengan nama Apotek Pemda ini sebelumnya nyaris terpuruk akibat salah kelola dengan empat tahun berturut-turut tak mencatatkan laba atau terus merugi, kini lambat laun mulai menorehkan laba melintasi angka target yang dicanangkan Pemkab Kudus meski belum kategori tinggi.
Hal itu disampaikan oleh direktur PD Apotek Kudus Jasiran, saat dikonfirmasi terkait kinerja Perusda dalam mencapat target perusahaan di tahun buku 2021 kemarin.
Menurutnya, oleh Pemkab Kudus melihat sejumlah tanggungan beban beaya pelunasan hutang manajemen masa lalu perusahaan ini memang hanya ditarget diangka rendah yakni hanya diangka Rp 55,1 juta pertahun 2021.
“Dari target itu, catatan unaudited yang telah pihak kami lakukan berhasil melampaui angka tersebut dengan torehan laba Rp 55,6 juta, atau Rp 500 ribu lebih banyak dari target. Itu sudah melampaui target meski sedikit. Itu saja kami bersama manajemen belum merasa puas,” kata Jasiran saat ditemui di ruangannya, Senin (24/01/2022).
Capaian ini, lanjutnya, juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Bahwa pada tahun 2020 target laba yang dibebankan sebesar Rp 45 juta setelah diaudit. Hingga tutup buku, PD Apotek mampu mendapat laba Rp 47,9 juta di tahun 2020.
Namun di tahun 2022 ini, Jasiran mengungkapkan, bahwa pihaknya dibebankan kenaikan target oleh Pemkab Kudus hingga naik diatas 40 persen dari angka target sebelumnya yakni Rp 81 juta.
“Kami harus bisa menorehkan capaian angka itu. Pertimbangannya karena ada temuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus setelah rapat koordinasi, bahwa PD Apotek memiliki jasa bank yang nominalnya cukup tinggi. Untuk itu, PD Apotek diharapkan bisa mendapatkan laba mendekati jasa bank yang diterima,” ujar Direktur Apotik yang juga mantan guru ini.
Sesungguhnya kata dia, beban manajemen yang sekarang ini akan lebih ringan bila semua tanggungan beban pembayaran tinggalan manajemen masa lalu terselesaikan semua.
“Mungkin di tahun 2023 beban kami agak mulai longgar saat pembayaran tanggungan masa lalu terselesaikan tuntas, sehingga kami akan mampu mencatatkan laba yang lebih baik,” terangnya.
Untuk mengejar capaian target yang tinggi pada 2022 nanyi, menurutnya pihaknya akan menekan sebesar mungkin beaya pengeluaran, seperti pengadaan seragam baru dan perawatan gedung yang hanya akan seperlunya saja serta meningkatkan koordinasi dengan dokter spesialis yang tersebar di Kabupaten Kudus dan dokter-dokter di RSUD dr. Loekmono Hadi. (YM/YM)