Kudus, isknews.com – Musim hujan pada November 2021 silam memberikan inspirasi bagi pengrajin peci goni di Desa Piji, Kecamatan Bae, Kudus. Ingin menampilkan varian baru untuk fashion penutup kepala, Nunung Ervana menciptakan peci dan kupluk berbahan dasar kain bludru bulu.
“Kalau peci itu ada tulangnya atau dalemannya spons, kalau kupluk tidak ada jadi kain bludru itu langsung dijahit sesuai pola,” ujarnya.
Menariknya, Nunung memakai kain bludru bulu hasil dari limbah di salah satu pabrik garment di wilayah Jepara. Selain untuk memanfaatkan limbah tak terpakai, dia ingin menciptakan kreasi baru di sektor usaha peci goni yang sudah digelutinya sejak 2019 silam.
“Awalnya itu main ke teman, punya bahan kain ini terus ada yang pengin dibuatin. Pas tak coba buat, katanya nyaman dan bagus hasilnya,” ceritanya.
Setelah mendapatkan respon yang baik dari beberapa teman, Nunung pun lebih percaya diri dan mencoba memasarkannya lebih luas. Katanya, tidak sulit untuk memasarkan peci dan kupluk dari kain bludru bulu ini.
Bahkan, produk yang satu ini banjir pesanan dan santer diminati oleh kalangan anak-anak muda. Hal ini lantaran modelnya yang lago nge-trend dan tampak fashionable saat dipakai.
“Peci dan Kupluk bludru ini otomatis jadi produk tambahan, jadinya pasarnya juga sama dengan Peci Goni, sudah sampai Nusantara dan banyak peminatnya,” tuturnya.
Keunggulan dari peci dan kupluk bludru milik Nunung, lanjutnya, adalah jahitannya yang rapi dan polanya yang pas. Sehingga, ketika dipakai di kepala terasa nyaman.
Pilihan warnanya juga bervariasi, antara lain, coklat, krem, coklat susu, putih, hitam, hijau, dan biru. “Kalau best seller warna hitam, hijau, dan coklat,” imbuhnya.
Terkait ukurannya sendiri, untuk peci bludru disesuai dengan ukuran standar nasional indonesia (SNI). Sementara untuk kupluknya dibuat ukuran all size.
Dalam sehari, Nunung bisa memproduksi peci dan kupluk ini hingga 100 picis lebih. Hal ini dinilai sebagai pengenalan awal produk baru pada bisnis pecinya. Diharapkan, ke depannya bisa menjadi peminat baru bagi masyarakat sebagai variasi baru penutup kepala yang trendy.
Satu peci bludru ini dipatok seharga Rp 60 ribu, sedangkan kupluknya seharga Rp 40 ribu. “Kalau penjualan sudah nusantara, karena sudah berjalan di peci goni jadi nambahi produk,” pungkasnya. (MY/YM)