Kudus, isknews.com – Lebaran Idul Adha dikenal sebagai momen berbagi daging hewan sapi dan domba, beberapa pedagang lauk seperti tahu dan tempe di Pasar Kliwon Kudus justru merasakan dampak negatifnya pasca perayaan lebaran, Kamis (19/6/2025).
Ibu Mariah, seorang pedagang tahu di Pasar Kliwon yang telah menjalani profesinya sejak tahun 2008, mengungkapkan bahwa permintaan tahu saat ini belum menunjukkan adanya kenaikan permintaan pesanan, meskipun sedang musim pernikahan. “Banyak masyarakat yang punya stok persediaan daging di rumah,” ujarnya.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, Ibu Mariah mengurangi jumlah stok barang yang ada. “Biasanya saya ambil dari pabrik itu 400 biji tahu, sekarang saya kurangi karena permintaan yang menurun,” katanya.
Ibu Kasmi, pedagang tahu lainnya, menyiasati guna menghindari kerugian lebih besar dengan memperpanjang waktu berdagang dan mengurangi penggunaan tenaga bantu. “Sebelumnya jam 10-an sudah saya angkat dagangannya, kalau tidak habis juga saya berusaha menitipkan di warung-warung makan siap saji,” ujarnya.
Sebagai pedagang UMKM, Ibu Kasmi tetap berusaha bertahan di situasi berat dan berharap situasi ini tidak berlangsung lama. Ia juga mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah atau dinas terkait bagi pedagang kecil yang terdampak secara musiman. “Kalau bisa ada pelatihan atau bantuan modal kecil-kecilan, supaya kami bisa bertahan dan punya strategi usaha yang lebih kuat saat kondisi seperti ini datang lagi,” ujar Ibu Kasmi. (Nuris)